Kalah Main Valas Rp1 Miliar di Singapura, Pria Asal Tanjungpinang Mau Ledakkan ATM di Surabaya

Kalah Main Valas Rp1 Miliar di Singapura, Pria Asal Tanjungpinang Mau Ledakkan ATM di Surabaya

Widodo Saputro.

Selasa, 29 Agustus 2017 02:30 WIB
SURABAYA, POTRETNEWS.com - Punya utang Rp 1 miliar di Singapura lantaran kalah main valas, Widodo Saputro (29), asal Tanjungpinang Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) hendak meledakkan beberapa mesin ATM di Surabaya. Upaya Widodo gagal dan berhasil diamankan polisi tanpa perlawanan. Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya, AKBP Leonard Sinambela mengatakan, penangkapan tersangka ini bermula dari kecurigaan polisi, yang melihat sebuah mobil berhenti mendadak di Jalan Darmo Harapan. "Yang bersangkutan mengaku mobilnya mogok," ujar Leonard di Mapolrestabes Surabaya, Senin (28/8/2017).

Namun anehnya, lanjut Leonard, si pemilik mobil terlihat gugup dan panik dengan kedatangan polisi. Melihat kondisi yang janggal pada diri tersangka, polisi akhirnya melakukan pengecekan.

Ternyata benar, di dalam mobil milik pria yang lama tinggal di Singapura tersebut, ditemukan bahan-bahan yang biasa digunakan untuk membuat ledakan. "Di mobil tersebut kita temukan, ada kabel, zippo premium sebagai pemantik api, selang regulator, dan oksigen," imbuhnya, dilansir potretnews.com dari merdeka.com.

Karena tak ingin terjadi apa-apa di Kota Surabaya, polisi pun langsung mengamankan tersangka. "Saat kita interogasi, ngakunya untuk membuat ledakan di ATM. Dia (tersangka) berharap dengan ledakan itu, boks uang di ATM akan lepas," ungkap Leonard.

Sejauh ini, masih kata Leonard, dari hasil penyidikan sementara, motif aksi yang hendak dilakukan tersangka, masih percobaan pencurian uang di ATM. "Belum ke arah motif terorisme," tandasnya.

Sementara tersangka mengaku, memang sengaja ingin meledakkan beberapa ATM di Surabaya karena terlilit utang Rp 1 miliar di Singapura. "Saya main saham dan valas di Singapura. Karena kalah terus utang saya numpuk," akunya ke penyidik.

Selama di Singapura, akunya lagi, dia belajar membuat bom dengan daya ledak yang tidak menimbulkan api. Ilmu membuat bom ini akan dipraktikkan tersangka di Surabaya. Alasannya, mesin ATM di Surabaya tidak ada penjaganya dan sepi.

"Waktu masih di Singapura, saya pikir ATM di Surabaya sepi, saya bisa dapat uang banyak dengan cara meledakkan boks uangnya," ujar tersangka. ***

Editor:
Akham Sophian

Kategori : Peristiwa, Hukrim
wwwwww