Home > Berita > Siak

Usai Dikukuhkan, ”Puan Lisa” Kabupaten Siak Akan ”Sulap” Sampah Jadi Kerajinan Unik

Usai Dikukuhkan, ”Puan Lisa” Kabupaten Siak Akan ”Sulap” Sampah Jadi Kerajinan Unik

Salah satu kreatif ”Puan Lisa” Kabupaten Siak, membuat Vas bunga dan hiasan ini dari koran.

Minggu, 27 Agustus 2017 15:19 WIB
Sahril Ramadana
SIAK, POTRETNEWS.com  - Jumlah penduduk, dan perubahan pola hidup masyarakat, serta kecepatan teknologi dalam menyediakan barang secara melimpah ternyata telah menimbulkan masalah baru yang sangat serius, yaitu adanya barang yang sudah terpakai dan sudah tidak digunakan lagi sehingga mengakibatkan timbulnya sampah. Begitupun halnya di Kabupaten Siak, Provinsi Riau kata Ketua Komunitas Perempuan Peduli Sampah atau disingkat Puan Lisa Siak Fahriza, dalam sambutannya usai dikukuhkan. Dari jumlah kepala keluarga se-Kabupaten Siak yang mencapai 110.633 KK, bisa menghasilkan sampah sebanyak 110.633 kg, kemudian jika dikalikan pertahunnya menjadi lebih kurang 39.827.880 kg.

"Dua hal tersebut menjadi faktor, dibentuknya Komunitas Perempuan Peduli Sampah atau disingkat Puan Lisa Kabupaten Siak ini. Puan Lisa ini tergabung dari organisasi wanita se Kabupaten Siak. Ini salah satu bentuk kepedulian kaum hawa terhadap pembangunan di Siak," ujar istri Kepala Bappeda Siak, Yan Prana ini.

Fahriza menambahkan, sejatinya sampah bisa diolah menjadi energi, terutama sampah perkotaan, sebab masalah sampah sudah menjadi masalah yang menimbulkan dampak sosial dengan kerugian sosial, material, hingga kesehatan di masyarakat. Oleh karena itu, dengan dibentuknya komunitas ini, setidaknya bisa mengurangi dampak buruk dari sampah tersebut.

Pengukuhan Puan Lisa ini dilakukan oleh Staf Ahli Bupati Rubiati di Gedung Tengku Mahratu Siak, Minggu (27/8/2017). Acar ini juga di hadir Kepala Dinas Lingkungan Hidup Syafrilenti, Kadis Pariwisata Fauzi Asni, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kadri Yafis, serta organisasi wanita se-Kabupaten Siak.

Sementara, Staf Ahli Bupati Rubiati mengatakan, melalui komunitas ini diharapkan permasalahan sampah dapat diatasi, melalui cara yang paling mudah untuk mengurangi sampah, diantaranya melakukan 4R, Reduce, Reuse, Recycle dan Replace.

"Untuk mengatasi sampah bisa dilakukan dengan cara 4R. Pertama Reduce, mengurangi sebisa mungkin memakai barang plastik. Kedua Reuse, merupakan sebuah aktivitas mengelola sampah dengan menggunakannya kembali. Ketiga Recycle, merupakan upaya pengurangan sampah dengan cara mendaur ulang. Dan keempat Replace artinya gantilah barang-barang yang hanya bisa dipakai sekali dengan barang yang lebih tahan lama," jelas Rubiati.

Mantan Kadis Pertanian itu mewanti-wanti, meskipun peluang ekonominya cukup besar, kegiatan ekonomi pengolahan sampah, limbah, dan daur ulang perlu memperhatikan keselarasan lingkungan. Perlu didukung oleh teknologi yang ramah lingkungan. Jangan sampai malah menimbulkan masalah dibelakang hari.

Salah seorang ibu yang hadir di acara pengukuhan itu mengaku senang, ia bangga ketika melihat kepedulian kaumnya terhadap sampah. Sehingga para ibu bisa menggerakkan keluarganya untuk mengumpulkan, memilah dan sekaligus memaanfaatkannya.

Ia pun menyayangkan sikap warga yang masih enggan ketika diajak untuk peduli sampah rumah tangga dengan cara di tabung, tetapi justru memilih dengan cara dibakar.

Saat acar itu, pihak panitia juga telah memajang hasil kreativitas ibu-ibu yang dilombakan, antara lain membuat barang-barang bekas dari sampah plastik menjadi pajangan, hiasan, tas, dompet, tempat pensil, tempat air minum dalam kemasan. Selain itu panitia juga membuat lomba yel-yel Puan Lisa per kelompok dan lomba operasi semut atau mengutip sampah terbanyak. ***

wwwwww