Home > Berita > Riau

Sejarah Istilah Saracen, Bangsa Penakluk yang Dijadikan Nama Geng Penyebar Konten Hoax dan SARA di Media Sosial

Sejarah Istilah Saracen, Bangsa Penakluk yang Dijadikan Nama Geng Penyebar Konten Hoax dan SARA di Media Sosial

Ilustrasi.

Jum'at, 25 Agustus 2017 11:37 WIB
JAKARTA, POTRETNEWS.com - Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) berhasil membongkar Group Saracen, kelompok yang memang menyebar berita hoax dan isu SARA di dunia maya. Mereka sengaja menyebar berita hoax demi jutaan rupiah. Kelompok ini menyebarkan konten hoax dan SARA di media sosial, dan di media siber yang mereka miliki. Mereka juga punya klien setia. Sayangnya, polisi belum mau mengungkap siapa saja klien kelompok ini. Namun yang pasti, tarif kelompok ini cukup mahal, bisa mencapai angka Rp100 juta.

Kasubag Ops Satgas Patroli Siber Polri, AKBP Susatyo Purnowo mengatakan para tersangka mematok harga dalam bentuk proposal. "Dia menawarkan ya, menawarkan itu senilai Rp 75 juta sampai 100 juta, itu atas proposal ya," kata Susatyo di Mabes Polri, Jakarta, Rabu (23/8/2017), dilansir potretnews.com dari kumparan.com.

Di balik aksinya, tahukah kamu apa makna nama Saracen yang dijadikan nama geng penyebar hoax itu?

Saracen sebenarnya adalah sebutan bagi suatu bangsa yang hidup berabad-abad yang lalu.

Istilah Saracen digunakan awalnya untuk orang-orang gurun nomaden di daerah yang membentang dari Suriah modern sampai Arab Saudi. Dalam penggunaan yang lebih luas nama tersebut diterapkan untuk semua orang Arab dari Abad Pertengahan.

Dikutip dari buku karya Jaclyn berjudul 'Storm: Set Adrift in a land called Holy', menurut bahasa, kata Saracen berasal dari Bahasa Yunani, yang diduga berasal dari bahasa Arab yaitu syarqiyyin yang berarti orang-orang timur. Istilah ini pertama kali dipakai pada awal masa Romawi Kuno untuk menyebutkan sebuah suku Arab di Semenanjung Sinai.

Bangsa nomaden padang pasir ini mendirikan sebuah kerajaan yang luas dalam hanya setengah abad (50 tahun). Mengikuti ajaran Nabi Muhammad, niat mereka adalah untuk mengubah keagamaan dan politik di seluruh bumi.

Pada awal abad kedelapan, Saracen dari Tangier menyerbu Semenanjung Iberia, semenajung Barat Daya Eropa, sekarang terdiri dari Spayol, Portugal, Gilbartar, Andorra dan sedikit Perancis. Meraka menaklukkan kerajaan Visigoth yang didirikan di sana setelah jatuhnya Romawi.

Bagi kamu yang pernah memainkan game The Age of Empire, pasti juga tak asing lagi dengan kata Saracen. Saracen menjadi salah satu bangsa perang yang ada di dalam game tersebut.

Pasukan Saracen di game The Age of Empire digambarkan sebagai pasukan elit yang menggunakan unta dengan senjata perang yakni pisau belati. Dalam game tersebut, mereka menaklukkan Kesultanan Mamluk di Mesir.

Kesultanan Mamluk adalah negara independen terakhir di Mesir sebelum pendirian Dinasti Muhammad Ali pada tahun 1805. Dinasti ini berdiri dari jatuhnya Dinasti Ayyubiyyah pada tahun 1250 hingga penaklukan Utsmaniyah di Mesir pada tahun 1517.

Kasta yang menguasai kesultanan ini adalah Mamluk, yang merupakan tentara Turki Kipchak/Cuman dan Circassia yang asalnya merupakan seorang budak. ***

Editor:
Akham Sophian

Kategori : Riau, Pekanbaru, Umum
wwwwww