Home > Berita > Siak

Berkat Alarm Persalinan, Siak Satu di Antara Dua Kabupaten se-Sumatera Masuk Top 40 Inovasi Pelayanan Publik Tahun 2017

Berkat Alarm Persalinan, Siak Satu di Antara Dua Kabupaten se-Sumatera Masuk Top 40 Inovasi Pelayanan Publik Tahun 2017

Syamsuar terima langsung penghargaan dari Menko PMK Puan Maharani, di Stadiun Manahan Solo, Banjarsari, Kota Surakarta, Provinsi Jawa Tengah.

Jum'at, 25 Agustus 2017 20:25 WIB
Sahril Ramadana
SOLO, POTRETNEWS.com  - Setelah diumumkan pada 16 Agustus 2017 lalu, Jumat (25/8/2017) sore, Bupati Siak, Syamsuar, menerima penghargaan inovasi pelayanan publik dari Presiden RI, Jokowi. Penyerahan penghargaan yang berlansung di Stadiun Manahan Solo, Banjarsari, Kota Surakarta, Provinsi Jawa Tengah, dilakukan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Puan Maharani, mewakili Presiden.

Penghargaan itu berdasarkan keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 40 tahun 2017, tentang ditetapkannya Top 40 Inovasi Pelayanan Publik tahun 2017, dan Kabupaten Siak merupakan satu-satunya kabupaten di Provinsi Riau yang mendapatkan penghargaan tersebut. Sedangkan di Sumatra, Siak merupakan satu di antara dua kabupaten yang mendapat Top 40 Inovasi Pelayanan Publik tahun ini.

Penghargaan ini diberikan bersamaan dengan dibukanya acara Pekan Kerja Nyata (PKN) Revolusi Mental tahun 2017.

Seusai acara, Bupati Siak, Syamsuar, dengan wajah tersenyum mengucapan syukur atas prestasi yang telah didapatkan diperoleh Kabupaten Siak. Adanya penghargaan ini diharapkan menjadi motivasi bagi seluruh Puskesmas yang ada di Kabupaten Siak, dan juga bagi seluruh dinas agar selalu berinovasi untuk meningkatkan pelayanan terhadap masyarakat.

“Nanti sewaktu lebaran haji, kami akan melaksanakan syukuran di Kecamatan Kerincikanan, dan sebelumnya kami juga akan menyempatkan diri untuk Salat Idul Adha di sana,” ucap Syamsuar.

"Alhamdulillah, pelayanan publik di Siak masuk dalam 40 karya inovasi terbaik tingkat Nasional. Keberhasilan Siak ini setelah menyisihkan 3.054 inovasi pelayanan publik dari seluruh Indonesia," sambungnya lagi.

Dalam acara tadi, ucap Syamsuar, tampak jelas terjalin keakraban antara para kepala daerah dan para Menteri Kabinet Kerja. Syamsuar sempat cukup lama bertemu dengan MenpanRB dan Mendagri di tribun stadiun.

"Saya mengucapkan terimakasih, saat kedua Menteri mengapresiasi apa yang telah diraih Siak. Hal ini menjadi penambah semangat juga buat kita," ucap Syamsuar.

Seusai menerima penghargaan, secara spontan diramaikan dengan menari lagu Maumere secara bersama-sama. Tidak hanya para menteri dan kepala daerah, tapi juga diikuti anggota TNI, Polri, dan anak-anak.

"Meski saya sebenarnya tak pandai menari, tetap antusias juga mengikutinya karena terselip pesan tentang menjaga kebersamaan dalam perbedaan," kata Syamsuar.

Keberhasilan Siak untuk kesekian kalinya ini, selain terselit ucapan rasa bangga dan terimakasih pada jajaran Pemeritah Kabupaten Siak, juga tak lepas peran serta dukungan masyarakat atas raihan penghargaan inovasi pelayanan publik. "Saya juga mengajak kita semua untuk terus menjaga kerukunan, kekompakan dan kebersamaan," ungkap Syamsuar.

Sebagaimana diketehui, inovasi pelayanan publik yang mendapat apresiasi dari pemerintah pusat itu berupa program "Alarm Persalinan" yang merupakan rancangan bidan asal Puskesmas Kerinci Kanan, Siak.

Program ini dinobatkan Kementerian Pemberdayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Mempan-RB), sebagai Top 40 inovasi pelayanan publik.

Dalam surat pemberi tahuan Mempan-RB, bahwa Alarm Persalinan menduduki nomor urut ke 20 dari sebanyak 3 ribu lebih karya inovasi pelayanan publik se-Indonesia.

Penilaian Top 40 inovasi pelayanan publik tersebut merupakan program "Satu Instansi Satu Pintu" (one agency, one inovation) dan pengembangan inovasi pelayanan publik 2017 yang dicanangkan oleh Kemenpan RB. Penilaian dilakukan terhadap inovasi pelayanan yang diterapkan di kementerian, lembaga, pemerintah daerah, dan badan usaha milik negara.

Penghargaan ini, kata Syamsuar, jelas sebagai motivasi positif bagi seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk terus menunaikan tugas dan tanggung jawab dengan baik. Para ASN diajak untuk mematrikan karya terbaik, berinovasi dan memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat.

Inovasi pelayanan publik Alamr Persalinan ini adalah karya yang pertama kali dilakukan di Indonesia. Inovasi sederhana dan memiliki tujuan mulia ini dapat mengurangi kematian angka ibu hamil dan bayi.

Alarm Persalinan merupakan aplikasi berbasiskan data base. Dengan adanya aplikasi ini dapat mengurangi Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) di Kabupaten Siak. Aplikasi ini akan dikembangkan secara online.

Keberhasilan Alarm Persalinan di Kecamatan Kerinci Kanan meraih Top 40 inovasi pelayanan publik, ini maka direncanakan 13 kecamatan yang ada di Siak akan menerapkan hal yang sama. "Tujuannya, untuk memastikan AKI dan AKB makin kecil," ujar Syamsuar.

Sementara itu, Kepala Puskesmas Kerincikanan, Dr Deasari, merasa haru karena ia tidak menyangka bahwa alarm persalin yang merupakan inovasi mereka berhasil masuk kedalam Top 40 Inovasi Pelayanan Publik terbaik se-Indonesia tahun 2017.

“Inovasi ini tercipta berawal karena angka kematian ibu dan bayi di Kecamatan Kerinci Kanan sangat tinggi, oleh karena itu kami mencari cara untuk mengurangi angka tersebut. Alhamdulillah semenjak adanya Alarm Persalinan ini, angka kematian ibu dan bayi di Kecamatan Kerinci Kanan jauh berkurang,” kata Deasari.

Dalam kesempatan ini, turut mendampingi Bupati Siak, Ketua DPRD Kabupaten Siak, Indra Gunawan, Kadis Kesehatan Kabupaten Siak Toni Candra, dua orang perwakilan bidan dan dokter dari Kecamatan Kerinci Kanan, Kabag Organisasi, Kharial Azmi, dan Kabag Humas dan Protokol, Wan Saiful Effendi. ***

wwwwww