Home > Berita > Riau

Perlu Waspada, 36 Titik Longsor Mengintai di Jalur Sumbar-Riau

Perlu Waspada, 36 Titik Longsor Mengintai di Jalur Sumbar-Riau

Ilustrasi.

Senin, 14 Agustus 2017 19:43 WIB
LIMAPULUH KOTA, POTRETNEWS.com - Tiga hari terakhir ini sebagian besar Kabupaten Limapuluh Kota Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) diguyur hujan. Meski tidak deras, tetapi hujan yang turun sejak Jumat (11/8/2017) lalu hingga Ahad (13/8/2017) sore menghambat aktivitas mayarakat untuk keluar rumah. Cuaca buruk ini juga menimbulkan kekhawatiran akan terjadinya longsor. Terutama di jalur Sumbar – Riau.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Limapuluh Kota mengimbau pengguna jalan Sumbar-Riau untuk waspada.

”Memang, jalur Sumbar-Riau sangat rawan bencana. Apalagi di musim penghujan seperti sekarang. Longsor mengintai,” terang Hendri Joni, Pelaksana Tugas Kepala BPBD Limapuluh Kota, Ahad (13/8/2017) sore.

Diterangkannya, ada 36 titik rawan longsor sepanjang jalan Sumbar-Riau. Mulai dari Kecamatan Harau hingga ke Kecamatan Pangkalankotobaru, persisnya sampai perbatasan Sumbar-Riau. ”Apalagi ada tebing perbukitan yang cukup curam. Sehingga longsor dapat terjadi secara tiba-tiba,”tegasnya lagi.

Untuk Kecamatan Harau, titik-titik yang paling rawan yakni dari Hulu Aia, seputaran Jalan Layang Kelok Sambilan dan Kotoalam. Sedangkan di Kecamatan Pangkalankotobaru, mulai dari daerah Manggilang, Pangkalan sampai di kawasan perbatasan di Tanjuangpauah.

”Kawasan Kelok Sambilan, juga rawan longsor. Ini kita minta kepada pengguna jalan tetap waspada. Apalagi hujan mulai membasahi kawasan Limapuluh Kota,” terangnya, dilansir potretnews.com dari harianhaluan.com.

BPBD tidak ingin lagi longsor pada Maret lalu, berulang. Kala itu, Data bencana alam banjir dan tanah longsor berdampak pada sejumlah wilayah di kabupaten Limapuluh Kota, Sumatera Barat (Sumbar), bahkan menelan korban jiwa. Hujan deras yang terjadi terus menerus pada hari sebelumnya membuat Sungai Sumpur meluap. Selain itu tebing perbukitan dan tanah juga ikut runtuh akibat gerusan air, membuat jalan utama yang menghubungkan Riau-Sumbar terputus.

BNPB merincikan, dampak musibah banjir dan tanah longsor ini melanda sedikitnya delapan kecamatan serta 13 Nagari di sana, meliputi Kecamatan Pangkalan, Kapur XI, Mungka, Harau, Payakumbuh, Lareh Sago Halaban, Sulikik dan daerah Empat Barisan.

Selain itu dari data sementara ada ratusan rumah lainnya ikut terendam banjir, diantaranya 150 rumah di Jorong Ranah Pasar, 50 rumah di Jorong Ranah Baru dan 50 rumah di Jorong Abai. Sekitar lima dusun terisolir. Jalan nasional penghubung Sumbar dan Riau terputus. Di Kelok 17 terdapat empat titik longsor. Bahkan ada delapan mobil tertimpa runtuhan material longsor di sana (KM 17 Koto Alam). ”Kita tak ingin bencana itu berulang,” ujarnya. ***

Editor:
Farid Mansyur

Kategori : Riau, Umum
wwwwww