Home > Berita > Riau

Memaknai Hari Jadi ke-60 Provinsi Riau dengan Aksi Nyata agar Slogan ”Menghulu Budaya Melayu, Menghilir Riau Berintegritas” Jadi Bernas

Rabu, 09 Agustus 2017 19:29 WIB
memaknai-hari-jadi-ke60-provinsi-riau-dengan-aksi-nyata-agar-slogan-menghulu-budaya-melayuGubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman menyampaikan sambutan pada Peringatan Hari Jadi ke-60 Provinsi Riau, di kantor gubernur, Rabu (9/8/2017).
PEKANBARU, POTRETNEWS.com - Peringatan Hari Jadi ke-60 Provinsi Riau tahun ini yang puncak acaranya berlangsung Rabu (9/8/2017) mengambil slogan ”Provinsi Riau Berintegritas” dan tema “Menghulu Budaya Melayu, Menghilir Riau Berintegritas”. Mungkin, belum banyak dari kita yang tahu apa makna tagline dan tema yang diusung Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau tersebut.

Ternyata, maksud dari Menghulu Budaya Melayu adalah mengenalkan kembali budaya Melayu Riau. Pada peringatan Hari Jadi Provinsi Riau, pemprov melalui Dinas Kebudayaan Riau menggelar beraneka permainan rakyat.

Sedangkan makna dari Riau Berintegritas adalah untuk menunjukkan komitmen tentang pentingnya menanamkan integritas mulai dari diri sendiri, keluarga maupun di masyarakat.

Sebagaimana diketahui, Pemerintah Provinsi Riau telah meluncurkan logo dan tagline Hari Ulang Tahun (HUT) ke-60 Provinsi Riau yang diperingati pada 9 Agustus 2017. Berdasarkan rembukan dan musyawarah, akhirnya Pemprov Riau memutuskan tagline HUT Riau Tahun 2017:? "Menghulu Budaya Melayu, Menghilir Riau Berintegritas".

Selain tagline, pemprov juga merilis logo HUT ke-60 dengan nuansa Melayu. "Logo maupun tagline HUT ke-60 Provinsi Riau itu sudah kita diskusikan, dan dipilih oleh pak gubernur. Jadi memang logo maupun tagline itu merupakan hasrat dari beliau," kata Ketua Panitia HUT ke-60 Provinsi Riau Kasiaruddin SH dalam sebuah perbincangan, belum lama ini.

Dia menjelaskan, angka 60 yang terdapat pada logo menandakan bahwa Riau sudah berumur 60 tahun. Sedangkan corak warna dalam loga dan selembayung di angka 6 itu dalam rangka merealisasikan Visi Misi Riau 2020, "Provinsi Riau sebagai Pusat Perekonomian dan Kebudayaan Melayu di Asia Tenggara".

"Sejak ulang tahun Riau tahun 2016 tegline kita sudah berbasis budaya, The Homeland of Melayu. Kemudian diaplikasikan dengan adanya Dinas Kebudayaan dalam rangka merealisasikan visi misi Riau 2020. Makanya di loga itu ada warna-warna Melayu semacam selembayung," paparnya.

https://www.potretnews.com/assets/imgbank/12092017/potretnewscom_hyaxe_998.jpg
Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman ikut terlibat langsung dalam festival permainan rakyat se-Riau yang dilaksanakan di Taman Budaya Provinsi Riau, Jalan Jenderal Sudirman Pekanbaru. Bahkan, orang nomor satu di Riau itu menjajal beberapa permainan rakyat, salah satunya bermain layang-layang, Rabu (9/8/2017).

Terkait integritas di logo, sebut Kasiaruddin, itu merupakan komitmen gubernur Riau yang luar biasa, dan itu sejalan juga dengan lambang jabatan? di angka 0, yang maknanya saling bersama dan gotong royong, sesuai dengan tema HUT ke-72 RI "Kerja Bersama, Bersama Kerja".

"Jadi di HUT Riau kita juga mengisi HUT RI, dan itu komitmen menandatakan agar masyarakat Riau dapat seperti itu kebersamaan. dalam membangun Riau lebih baik. Jadi makna loga kita seperti itu, harapan yang kita lakukan dan juga program-program yang telah kita kongkritkan," terangnya. ?

?Kasiaruddin yang menjabat Asisten III Setdaprov Riau menyebut, tema "Menghulu Berbudaya Melayu, Menghilir Riau Berintegritas" memiliki filosofi jika hulunya program kerja baik, maka ke hilirnya hasil juga akan baik.

"Itulah makna filosofi dari tema HUT Riau. Jadi budaya Melayu itu basic-nya, karena Melayu itu bagian dari jadi diri bangsa?. Jati diri bangsa merupakan bagian dari daerah-daerah. Oleh karena itu, kita ingin betul menerapkan integritas itu dalam bekerja. Karena bagaimanapun, integritas itu menyangkut tata kelola keuangan dan kegiatan dengan baik," papar mantan Kepala Biro Hukum Setdaprov Riau tersebut.

Kasiaruddin mengatakan integritas itu menyangkut tiga hal, yakni jujur, konsisten dan berani. "Artinya berani mengatakan yang tidak benar, karena orang jujur dan konsisten itu banyak, makanya kita berharap orang berani juga semakin banyak," tandasnya.

Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman, pada upacara peringatan HUT ke-60 Provinsi Riau mengemukakan, konsistensi Pemerintah Provinsi Riau dalam menegakkan integritas, telah mulai membuahkan hasil. Karena itulah dia mengangkat tagline Riau Berintegritas, agar terus bisa dipertahankan.

"Sejak tahun 2017, akuntabilitas kinerja Pemerintah Provinsi Riau mendapat penilaian B dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi setelah 7 tahun hanya mendapat penilaian CC," ujar pria yang akrab disapa Andi Rachman, saat menyampaikan sambutan pada Upacara Peringatan HUT ke-60 Riau di halaman kantor gubernur, Rabu (9/9/2017).

Masih bagian dari pidatonya, gubernur membeberkan, dalam hal pertanggungjawaban keuangan dan aset, Pemerintah Provinsi Riau juga telah 4 kali mendapat predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia.

Andi juga mengungkapkan beberapa apresiasi yang terkait dengan penegakan integritas. Seperti National Procurement Award 2016 kepada LPSE Provinsi Riau pada Kategori Inovasi LPSE yang diberikan oleh Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah (LKPP).

Kemudian, BKN Award Kategori Implementasi Assessment Centre Peringkat III Nasional, Predikat Kepatuhan Standar Tinggi terhadap Standar Pelayanan Publik dari Ombudsman.

”Kita juga mendapatkan reward dalam penyampaian APBD tepat waktu dan sejumlah apresiasi lainnya. Dan tentu pula, seluruh Aparatur Pemerintah haruslah menjadi contoh terdepan dan utama dalam penegakkan integritas ini,” sebutnya.

Suami Hj Sisilita Arsyadjuliandi itu menyebut, tema yang diusung pada Peringatan Hari Jadi ke-60 Provinsi Riau tahun ini sebagai bentuk syukur kita atas karunia yang telah diberikan Allah Swt. Oleh karena itu, dirinya meminta kepada kita semua khususnya para aparatur sipil negara untuk selalu melakukan evaluasi dan introspeksi diri atas apa yang telah dilakukan selama ini, agar tidak melakukan kesalahan dan senantiasa berupaya maksimal meningkatkan kinerja yang positif dan berkualitas.

"Yang tak kalah pentingnya, agar kita selalu memperbaiki dan meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dengan keikhlasan dan semangat tanpa pamrih, sehingga kita tidak melakukan praktik-praktik pelayanan publik yang bertentangan dengan nilai-nilai integritas. Selalu kita memberikan contoh dan tauladan terutama pola pikir serta prilaku positif sebagai bentuk nyata penerapan nilai dan norma integritas," ucap gubernur.

Pada kesempatan tersebut, Gubernur Andi Rachman juga mengajak agar membenahi dan meluruskan yang kurang dan salah, lalu memantapkan dan meningkatkan program-program pembangunan di Provinsi Riau untuk mengangkat marwah negeri yang gemilang dan terbilang, sejalan dengan Visi Riau 2020, yakni Terwujudnya Provinsi Riau sebagai Pusat Perekonomian dan Kebudayaan Melayu dalam Lingkungan Masyarakat yang Agamis, Sejahtera Lahir dan Bathin di Asia Tenggara Tahun 2020. Ajakan gubernur itu tentu saja sebagai isyarat agar tema ”Menghulu Budaya Melayu, Menghilir Riau Berintegritas” tak sekadar jadi slogan. ***

Foto-foto:
Berbagai sumber/istimewa

wwwwww