Home > Berita > Riau

Inikah Gua Manusia Harimau atau Harimau Jadi-Jadian di Indragiri Hulu?

Inikah Gua Manusia Harimau atau Harimau Jadi-Jadian di Indragiri Hulu?

Gua yang ditutupi lumut hijau ini diduga persembunyian manusia harimau atau harimau jadi-jadian yang berhasil dipotret Tim Ekspedisi Balai Taman Nasional Bukit Tigapuluh, di Kecamatan Batang Cenaku, Indragiri Hulu.

Jum'at, 28 Juli 2017 14:22 WIB
RENGAT, POTRETNEWS.com - Pernakah Anda mendengar legenda manusia harimau atau harimau jadi-jadian? Jika iya, beberapa hari lalu, Tim Ekspedisi Balai Taman Nasional Bukit Tigapuluh (TNBT) menemukan tanda-tanda manusia harimau serta gua diduga tempat persembunyian harimau jadi-jadian di Kecamatan Batang Cenaku, Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu), Riau. Lalu, seperti apa cerita penemuan gua diduga tempat bersarangnya manusia harimau atau harimau jadi-jadian tersebut?

Awalnya, Tim TNBT melakukan ekspedisi pencarian objek wisata dan kampanye pelestarian habitat Harimau ke beberapa resort TNBT yang dekat dengan permukiman masyarakat. Kampanye ini dilakukan menyemarakkan Peringatan Global Tiger Day 2017.

Saat melakukan ekspedisi, tim menemukan sebuah gua dan tanda-tanda manusia harimau selama ini menjadi legenda di kalangan masyarakat yang tinggal di sekitar hutan TNBT.

Andi Munandar, Anggota Tim Ekspedisi TNBT Kamis (27/7/2017) mengungkapkan, timnya melakukan ekpedisi selama satu pekan 19-25 Juli 2017, ke beberapa titik lokasi hutan TNBT yang tidak boleh disebutkan guna menjaga kelestarian harimau.

https://www.potretnews.com/assets/imgbank/28072017/potretnewscom_2tqpf_950.jpg
Cakar harimau dewasa sebagai tanda di sebuah batang pohon dalam kawasan Taman Nasional Bukit Tigapuluh, Kabupaten Indragiri Hulu, Riau. Tim melakukan ekspedisi mulai 19-25 Juli 2017.

Saat menelusuri hutan TNBT, tim bertemu sekelompok masyarakat masih mempercayai keberadaan manusia harimau hidup di alam liar di TNBT. Rasa penasaran muncul setelah mendengar mitos dari masyarakat membawa tim melakukan pencarian keberadaan manusia harimau tersebut.

Bukti dan petunjuk menjadi kepercayaan masyarakat, kemudian tim melakukan pencarian ke pedalaman hutan TNBT. Menurut Andi, lokasinya begitu tersembuyi dan untuk menuju ke sana hanya bisa dilakukan dengan berjalan kaki.

"Kami naik sepeda motor dari sebuah dusun, kemudian melanjutkan perjalanan dengan jalan kaki di dalam hutan, kami menemukan aliran sungai kecil yang membawa kami sampai di sebuah lokasi berbentuk gua, ini yang disebut masyarakat sebagai gua harimau," ungkapnya, dilansir potretnews.com dari riauonline.co.id.

Gua harimau ini, kata Andi, diyakini sebagai tempat persembunyian harimau jadi-jadian atau disebut manusia harimau yang tinggal di dalam gua sebagai pelindung masyarakat.

Menurut Andi, penampakan gua diyakini sebagai tempat persembunyian manusia harimau itu letaknya berada di atas tebing dengan ketinggian enam meter, permukaannya ditutupi lumut dan tanaman-tanaman merambat.

Berdasarkan penampakan gua harimau itu, Andi merasa yakin gua itu memang tempat bersarang harimau. Lokasinya tidak mudah dijangkau, namun untuk seekor harimau dewasa lokasi itu bisa dijangkau karena harimau itu ahli memanjat di antara bebatuan.

Tim sempat berupaya mengecek ke dalam gua, namun kesulitan karena letak gua di tebing. Tim melanjutkan pencarian ke sekitar lokasi tersebut dan menemukan bukti baru berupa bekas cakar harimau di batang pohon. Bekas cakar yang ukurannya sangat besar, diyakini milik harimau dewasa. Bekas cakaran itu menjadi pertanda keberadaan harimau di gua tersebut.

"Setelah melihat bukti-bukti itu, kami merasa yakin bahwa yang hidup di sana adalah harimau nyata, bukan jadi-jadian," kata Andi.

Bukti-bukti itu sempat diabadikan dalam bentuk gambar-gambar hasil jepreten kamera. Meski begitu, Andi berpendapat bahwa legenda harimau jadia-jadian yang dipercayai masyarakat itu menjadi bukti bahwa semenjak dulu harimau sudah berperan penting bagi masyarakat.

"Dengan adanya penemuan gua ini dan berdasarkan penuturan warga bahwa keberadaan harimau sangat berperan penting melindungi masyarakat yang tinggal di sekitar hutan TNBT, maka selayaknya kita juga ikut mengkampanyekan kelestarian habitat harimau melalui peringatan Global Tiger Day," sebutnya.

Dalam rangka memperingati Global Tiger Day tahun 2017, Balai TNBT menggelar acara berupa kampanye jalan dan senam sehat "time4tigers" bersama masyarakat Kabupaten Indragiri Hulu, yang akan berlangsung hari Sabtu 29 Juli 2017 di lapangan Danau Raja Rengat.

Peringatan global tiger day (GTD) 2017 ini mengusung tema nasional yaitu “Saatnya Untuk Berkomitmen Melestarikan Harimau”.

"Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan dukungan masyarakat kabupaten Indragiri Hulu dan sekitarnya terhadap upaya konservasi harimau sumatera," ujar Kepala Balai TNBT Darmanto didampingi Kasubag TU TNBT Hendra Gunawan. ***

Editor:
Fanny R Sanusi

wwwwww