Peserta Forum Anak Nasional di Pekanbaru Mengkritisi Iklan Rokok di Media

Peserta Forum Anak Nasional di Pekanbaru Mengkritisi Iklan Rokok di Media

Forum Anak Nasional di Pekanbaru, Riau. (foto: tempo)

Sabtu, 22 Juli 2017 19:58 WIB
PEKANBARU, POTRETNEWS.com - Peserta Forum Anak Nasional 2017 asal Papua, Kezia Marini, 16 tahun, merasa jengah dengan maraknya tayangan ikan rokok di sejumlah media. Dia meminta pemerintah bertindak tegas menghentikan iklan-iklan rokok karena dinilai berdampak buruk bagi perkembangan anak.

"Jangan ada lagi iklan rokok tayang di media," kata Kezia di hadapan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Yambise, di Pekanbaru, Riau, Sabtu (22/7/2017).

Menurut Kezia, maraknya iklan rokok yang tayang di televisi, media sosial, maupun papan reklame mempengaruhi keinginan anak-anak usia dini untuk merokok. Dia menilai tingginya angka perokok aktif di kalangan anak disebabkan oleh tayangan iklan-iklan rokok yang tanpa batas.

Kezia mengaku persoalan perokok anak di Papua cukup tinggi dan perlu perhatian khusus dari pemerintah. Maka ia meminta pemerintah segera mungkin menghentikan tayangan iklan rokok karena berdampak buruk bagi kesehatan dan masa depan anak.

"Kecenderungan anak itu mudah sekali meniru apa yang dilihatnya, kami meminta iklan rokok segera dihentikan," ucapnya.

Menteri Yohana Yambise mengakui perokok di kalangan anak usia dini masih menjadi masalah yang perlu menjadi perhatian khusus pemerintah. Menurut dia, pemerintah bersama lembaga antirokok sudah cukup serius untuk mengatasi persoalan ini.

Bahkan masalah rokok sudah menjadi pembahasan dalam rapat terbatas Presiden Joko Widodo untuk menghilangkan pengaruh rokok terhadap anak. "Sosialisasi antirokok terus ditingkatkan," ujarnya.

Sekitar seribu anak Indonesia yang berasal dari 34 provinsi mengikuti Forum Anak Nasional di Pekanbaru. Anak-anak membaur satu sama lain, saling berdiskusi dan tukar pikiran untuk menghasilkan satu aspirasi.

Forum ini diharapkan dapat merangsang keterlibatan anak dalam proses pengambilan keputusan sesuai kebutuhan mereka yang nantinya bakal disampaikan kepada pemerintah.

Hasil diskusi nantinya dirangkum dalam satu suara anak Indonesia 2017 yang akan dibacakan di hadapan Presiden RI Joko Widodo pada puncak Hari Anak Nasional. ***

Editor:
Hanafi Adrian

wwwwww