Home > Berita > Riau

Warga Kampar Pertanyakan DAMRI Trayek Bangkinang-Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru lantaran Tak Kunjung Beroperasi

Warga Kampar Pertanyakan DAMRI Trayek Bangkinang-Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru lantaran Tak Kunjung Beroperasi

Ilustrasi.

Rabu, 05 Juli 2017 07:15 WIB
BANGKINANG, POTRETNEWS.com - Bus Djawatan Angkoetan Motor Repoeblik Indonesia (DAMRI) trayek Bangkinang-Bandara Sultan Syarif Kasim (SSK) II Pekanbaru, Riau, belum juga beroperasi. Padahal sebelumnya, sudah direncanakan mulai beroperasi pada 20 Juni 2017 lalu. Tapi hari ini, Selasa (4/6/2017), tidak terlihat satu pun kendaraan milik perusahaan negara melintas di jalan Bangkinang-SSK II. "Belum ada saya lihat beroperasi," kata Toni (47), warga Kampar.

Menurut dia, jika bus ini beroperasi, akan sangat membantu kepada masyarakat yang hendak ke Bandara SSK II. Sebab katanya, warga tidak perlu lagi diantarkan oleh keluarga dengan kendaraan khusus.

"Kalau sekarang, mau ke bandara dengan kendaraan umum, harus beberapa kali naik angkutan umum. Naik superben, naik taksi lagi. Kan menghabiskan waktu yang lama, dan repot," katanya.

Kepala Dinas Perhubungan Kampar, Hambali juga mengakui bus DAMRI trayek Bandara SSK II ini belum beroperasi. Tidak beroperasinya karena alasan izin dari provinsi belum diterbitkan.

"Kita belum bisa pastikan kapan mulai beroperasi. Sebab, kita menunggu dari provinsi. Karena izin trayek provinsi yang menerbitkan," kata Hambali kepada wartawan saat dihubungi, Selasa (4/7/2017) di Bangkinang.

Dia menjelaskan, dalam minggu ini, pihaknya akan menindaklanjuti terkait izin ini. Menanyakan langsung ke pihak provinsi. Dalam hal ini, yang berwenang adalah Dinas Perhubungan Riau. "Dalam minggu ini kita coba tanya lagi ke provinsi," tuturnya dilansir potretnews.com dari GoRiau.com.

Sebelumnya, pengoperasian bus DAMRI trayek Bangkinang-Bandara SSK II, mulai 20 Juni 2017. Hambali mengatakan, ada sebanyak 5 unit bus bantuan dari Kementerian Perhubungan yang berada di Pekanbaru. Hanya saja, bus-bus tersebut masih menunggu mutasi nomor kendaraan.

"Sekarang masih menunggu mutasi nomor kendaraan. Prosesnya masih tergantung provinsi. Diperkirakan tanggal 20 Juni ini sudah beroperasi," ujar Hambali baru-baru ini.

Dijelaskannya, untuk tahap awal, tidak semua kendaraan atau bus dioperasikan. Pengoperasian bus, akan dilakukan secara bertahap. Karena, pihak pengelola mesti melihat perkembangan dan respon masyarakat terlebih dahulu.

Untuk penumpang nantinya, bisa menaiki bus DAMRI di tiga halte khusus yang tersedia. Yaitu di Bangkinang Kota, Airtiris, dan Kampar. Artinya, bus bisa melayani penumpang yang berada di halte.

Sementara untuk tarif angkutan lanjut Hambali, setiap penumpang akan membayar ongkos senilai Rp35.000. Meski demikian, namun besaran ongkos ini belum ditetapkan secara resmi. Jika dibanding dengan besaran tarif superben dari Bangkinang-Pekanbaru, ongkos bus DAMRI lebih mahal.

Kebijakan tersebut, bertujuan agar tidak mengganggu kepada pengoperasian moda transportasi umum lainnya. Seperti superben. Yang mana, ongkos superben Bangkinang-Pekanbaru saat ini dipatok antara Rp15.000-Rp20.000 per orang. Apalagi bus DAMRI hanya melayani penumpang di halte dan penumpang ke Bandara SSK II.

"Kehadiran DAMRI akan membuat masyarakat terbantu. Di samping mudah, murah, moda transportasi ini nyaman. Karena mobilnya pakai AC. Ini juga tidak akan mengganggu superben. Kita juga ingin transportasi superben bangkit lagi," kata dia.

Dinas Perhubungan sejauh ini belum menentukan teknis pembelian tiket maupun jadwal keberangkatan bus DAMRI. Pihak Dishub Kampar juga akan melakukan sosialisasi terkait pengoperasian ini.

Untuk diketahui, trayek ini diusulkan oleh Dishub Kampar ke Kementerian Perhubungan tahun 2015 lalu. Kampar merupakan satu dari sejumlah daerah di Indonesia yang mendapat bantuan tersebut. Pemkab Kampar menjalin kerjasama dengan salah satu perusahaan di bawah badan usaha milik negara (BUMN) tersebut.

Namun untuk mengoperasikan bus DAMRI Pemkab Kampar cukup lama menunggu izin dari Dinas Perhubungan Provinsi Riau. ***

Editor:
Farid Mansyur

Kategori : Riau, Kampar, Umum
wwwwww