Home > Berita > Riau

Misteri Jasad Lelaki Mengapung di Sumur Tua di Desa Petapahan Kampar Terkuak

Misteri Jasad Lelaki Mengapung di Sumur Tua di Desa Petapahan Kampar Terkuak

Jasad lelaki yang mengapung di sumur tua itu mengenakan kaos hitam panjang dan celana jins panjang. (foto: liputan6.com)

Kamis, 29 Juni 2017 13:26 WIB
PEKANBARU, POTRETNEWS.com - Warga Dusun II Desa Petapahan, Kecamatan Tapung, Kabupaten Kampar, Riau, dihebohkan dengan penemuan jasad laki-laki tanpa identitas yang sudah membusuk. ‎Memakai kaus hitam panjang dan celana jins panjang, jasad itu ditemukan mengapung di sumur tua di perkebunan sawit.

Menurut Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Riau Kombes Guntur Aryo Tejo, jasad itu ditemukan oleh Suseno, warga RT 13, RW 06 di dusun tersebut pada Rabu, 28 Juni 2017, sekitar pukul 11.00 WIB.

Guntur menjelaskan, ketika itu Suseno pergi ke kebun sawit untuk mencari jengkol.‎ Di lokasi, saksi tersebut mencium bau busuk seperti bangkai. Dia pun berusaha mencari sumber bau di sekeliling kebun.

"Dia pun menuju ke sebuah sumur tua yang tidak dipakai lagi dan melihat ke dalam," kata mantan Kapolres Pelalawan ini, Kamis (29/6/2017) pagi, dilansir potretnews.com dari liputan6.com.

Karena baunya makin kuat ketika berada di atas sumur, Suseno melihat ke dalam. Dia pun melihat sesosok tubuh mengapung di atas air dalam sumur berkedalaman 10 meter. Untuk memastikan bahwa di dalam adalah jasad manusia, saksi melapor ke warga sekitar.

Warga sekitar kemudian berbondong-bondong‎ ke sumur tersebut. Jasad yang sudah membengkak itu menjadi tontonan warga dari atas. Kepala desa setempat lalu melaporkan kejadian ini ke Mapolsek Tapung.

"Tak lama kemudian, beberapa personel Polsek datang ke lokasi dan langsung memasang garis polisi serta mengamankan tempat kejadian perkara," ucap Guntur.

Selang beberapa menit kemudian, tim identifikasi dan SAR datang untuk mengangkat tubuh tak bernyawa itu. Butuh sekitar 45 menit bagi petugas untuk mengangkatnya karena takut merusak tubuh dengan tujuan mempermudah penyelidikan dan autopsi.

"Ada seorang relawan dari warga sekitar yang bersedia turun ke dasar sumur untuk mengikat mayat," ucap Guntur.

Selanjutnya, jasad tadi dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara untuk diautopsi. Perlu beberapa waktu bagi petugas untuk memastikan penyebab kematian, apakah jasad itu hasil pembunuhan atau disebabkan hal lain. "Dugaan sementara pembunuhan, penyidik saat ini juga menyelidiki identitasnya," kata Guntur.

Kepada masyarakat yang kehilangan anggota keluarganya, Polda Riau meminta untuk menghubungi kantor kepolisian terdekat. Adanya pengaduan, kata dia, akan mempermudah polisi menyelidiki kasus. ***

Editor:
Muh Amin

Kategori : Riau, Kampar, Umum, Hukrim
wwwwww