Home > Berita > Siak

Kelapa Sawit Akan Direplanting, Bupati Siak Imbau agar Budidaya Lele Bioflok Dapat Dikembangkan di Setiap Kampung

Kelapa Sawit Akan Direplanting, Bupati Siak Imbau agar Budidaya Lele Bioflok Dapat Dikembangkan di Setiap Kampung

Bupati Siak H Syamsuar (peci putih) memberi makan ikan lele. (foto: humas setdakab Siak)

Kamis, 01 Juni 2017 21:06 WIB
Sahril Ramadana
SIAK, POTRETNEWS.com - Sebagai bentuk keseriusan dan kepedulian Pemerintah Kabupaten Siak dalam merespons kegiatan dan usaha masyarakat, Bupati H Syamsuar beserta rombongan Safari Ramadan melakukan kunjungan ke salah satu kolam lele model bioflok yang terletak di Kampung Sialangpalas, Kecamatan Lubukdalam, Siak, Riau, Rabu (31/5/2017). Selain bupati, Kadis Perikanan dan Peternakan Siak Susilawati, Camat Lubukdalam T Indra Putra dan Kapolsek Lubukdalam juga ikut melihat usaha ekonomi kerakyatan tersebut.

Kelompok Pembudidaya Ikan Lele Sangkuriang Mutiara Sialangpalas ini diprakarsai oleh Miftakudin. Kelompok ini menggalakkan kolam-kolam bioflok di 18 KK dan masing-masing memiliki 3-4 kolam dengan ukuran 2x2 meter sampai 4x4 meter. Bahkan sejak 2 bulan yang lalu sebanyak 62.000 ekor benih lele sudah ditebar di kolam-kolam bioflok terebut.

Hal ini dilakukan guna untuk mengantisipasi sejak dini replanting kelapa sawit yang akan dilaksanakan petani di daerah Kecamatan Lubukdalam, khususnya di Kampung Sialangpalas. Dengan dilakukannya replanting itu, pasti akan berimbas pada penghasilan masyarakat, penurunan daya beli, dan tentunya akan memicu meningkatnya tingkat kriminalitas.

Menurut Jayus Sutomo selaku pembina kelompok pembudidaya ikan lele, usaha yang dikembangkan ini merupakan strategi untuk menambah penghasilan keluarga. Dia juga berharap usaha tersebut akan terus berkembang, sehingga bukan saja sebagai usaha sampingan melainkan menjadi bisnis utama dan menjadi trade mark Kampung Sialangpalas.

"Insya Allah di akhir Ramahan nanti, sebagian lele sudah mulai dipanen," kata dia.

Salah satu ketua kelompok bernama Sulardi juga mengatakan, saat ini sudah ada 43 kolam dengan beranggotakan 18 orang yang berbudidaya Lele Bioflok tersebut. "Ini merupakan swakarya dari masyarakat setempat. Sedangkan untuk bibit, pekan dan sampai panen nanti akan dipasok oleh kelompok," tuturnya.

Sementara dengan adanya budidaya lele tersebut, Bupati H Syamsuar berharap ini bisa direplikasikan (dikembangkan) ke seluruh kampung se-Kabupaten Siak. Ini dilakukan agar ada ciri khas di masing-masing kampung, yang sesuai dengan harapan, dan agar ekonomi masyarakat juga bisa meningkat.

"Usaha budidaya lele bioflok ini telah sesuai standar pemeliharaan yang baik dan benar, kelompok ini juga dibina langsung oleh Dinas Perikanan dan Peternakan Siak. Untu itu saya berharap agar antarkelompok, melakukan budidaya menggunakan SOP yang sama," pintanya.

Sekadar diketahui, dalam berbagai literatur dijelaskan, budidaya lele sistem bioflok adalah suatu sistem pemeliharaan ikan dengan cara menumbuhkan mikroorganisme yang berfungsi mengolah limbah budi daya itu sendiri menjadi gumpalan-gumpalan kecil (floc) yang bermanfaat sebagai makanan alami ikan.

Pertumbuhan mikroorganisme dipacu dengan cara memberikan kultur bakteri nonpathogen (probiotik), dan pemasangan aerator yang akan menyuplai oksigen sekaligus mengaduk air kolam.

Sistem bioflok ini sebenarnya sudah lebih dulu dikembangkan di negara negara maju, seperti Jepang, Brasil, Australia dan lain-lain. Namun demikian, di negara kita, Indonesia, pada tahun ini sudah banyak juga yang mengadopsi sistem bioflok. Selain lele, sistem ini dapat juga dikembangkan untuk budidaya udang air tawar. ***

wwwwww