Cerita Polisi Tangkap 2 Tahanan Kabur dari Rutan Sialangbungkuk yang Namanya Tak Masuk DPO

Cerita Polisi Tangkap 2 Tahanan Kabur dari Rutan Sialangbungkuk yang Namanya Tak Masuk DPO

Suasana kericuhan di Rutan Pekanbaru sebelum ratusan tahanan melarikan diri, Jumat 5 Mei 2017 (Foto: Istimewa)

Minggu, 14 Mei 2017 16:43 WIB
PEKANBARU, POTRETNEWS.com – Kantor Wilayah (Kanwil) Kemenkum HAM Riau mengeluarkan daftar pencarian orang (DPO) terkait kaburnya penghuni Rutan Sialangbungkuk Pekanbaru. Polisi bergerak. Ada dua napi yang diamankan tapi tidak masuk dalam DPO tersebut. Data DPO itu dikeluarkan Kanwil Kemenkum HAM Riau pada 10 Mei 2017 dengan merilis 140 orang warga rutan yang belum tertangkap. Dalam perkembangannya, penangkapan terhadap warga rutan yang kabur terus bertambah.

"Tapi anehnya, ada napi yang kita amankan dua orang setelah kita cek tidak masuk dalam DPO yang dirilis itu. Ini agak aneh memang," kata Kapolresta Pekanbaru, Kombes Susanto, Minggu (14/5/2017), dilansir potretnews.com dari detikcom.

Santo menjelaskan, dua napi yang tidak masuk dalam DPO itu adalah, Junaidi alias Jon Rambai bin Anuar yang divonis 5 tahun 6 bulan kasus narkoba. Napi ini baru menjalani masa hukuman 9 bulan. Napi ini diamankan pihak kepolisian, tapi namanya tidak ada di DPO tersebut.

Selanjutnya, kata Santo, adalah napi Nanda Nugraha alias Nanda bin Syafril. Napi ini tersandung kasus jambret dengan vonis 2 tahun 6 bulan dan baru menjalani masa hukuman 6 bulan.

"Napi atas nama Nanda menyerahkan diri setelah sempat sepekan bersembunyi di rumahnya di Pekanbaru," kata Santo. Saat napi ini menyerahkan diri, kata Santo, setelah dicek ke DPO yang dikeluarkan Kanwil Kemenkum HAM Riau, nama napi tersebut tidak ada.

"Jadi kita lihat di DPO itu, atas nama napi Nanda ini tidak ada. Kita sempat tanya-tanya, apakah benar dia warga rutan yang kabur. Napi mengakuinya. Dan dia bisa menjelaskan secara rinci bagaimana kondisi di rutan tersebut," kata Santo.

Masih dijelaskan, napi atas nama Nanda ini ikut kabur bersama warga Rutan lainnya. Saat kabur, dia minta diantara warga dengan motor ke rumah orang tuanya di Jl Belimbing, Pekanbaru. "Belakangan setelah diberi pengertian keluarganya, akhirnya dia menyerahkan diri," kata Santo. ***

Editor:
Hanafi Adrian

wwwwww