Home > Berita > Umum

Terinspirasi Kesuksesan di Riau, Sumut Kembangkan Bibit Kurma dengan Kultur Jaringan; Nilai Ekonomi Satu Batang Setara Sehektar Sawit

Terinspirasi Kesuksesan di Riau, Sumut Kembangkan Bibit Kurma dengan Kultur Jaringan; Nilai Ekonomi Satu Batang Setara Sehektar Sawit

Ilustrasi.

Kamis, 11 Mei 2017 16:45 WIB
MEDAN, POTRETNEWS.com - Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Sumatera Utara bersama CV Sinar Ponti dan United Arab Emirates University atau UAEU menandatangani nota kesepahaman dalam perbanyakan bibit kurma kultur jaringan. "Kerja sama perbanyakan bibit kurma harus dilaksanakan dengan baik dan didukung semua pihak karena selain potensi ekonominya sangat besar, Indonesia sudah ketinggalan 8 hingga 11 tahun dari Malaysia dan Thailand," kata Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Sumut, M Azhar Harahap di Medan, Rabu (11/5/2017).

Dia yang diwakili Kepala Bidang Hortikultura Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Sumut, Dirjam Angkasah mengatakan hal itu usai "1st Symposium on Tropical Date Palm" dan MoU Perbanyakan Bibit Kurma Dengan Sistim Kultur Jaringan.

Menurut Azhar, kurma yang dapat tumbuh pada ketinggian 400 -2.000 meter dari permukaan laut cocok dikembangkan di Indonesia termasuk Sumut. Di Indonesia, tanaman kurma sudah dikembangkan di Bogor, Riau dan Aceh. "Saatnya mengembangkan di Sumut yang potensi pengembangannya cukup besar," kata Azhar, dilansir potretnews.com dari republika.co.id.

Potensi yang besar dalam pengembangan kurma tropis itu antara lain adanya data Badan Pusat Statistik (BPS) yang menunjukkan bahwa ada 1,1 juta hektare lahan yang sudah digunakan untuk kelapa sawit. "Jadi bisa dibayangkan kalau Sumut bisa mengembangkan kurma dan bahkan menjadi salah satu sentra pengembangan kurma di Indonesia," ucapnya, dilansir potretnews.com dari republika.co.id.

Pengembangan kurma yang nilai jualnya cukup tinggi itu diharapkan bisa berhasil setelah UPTD Benih Induk Hortikultura Gedung Johor Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Sumut sudah memiliki 50 batang kurma yang diberikan CV Sinar Ponti, perusahaan importir yang mengembangkan kurma di Tiga Juhar, STM Hilir Deliserdang.

Sebanyak 50 batang kurma dengan varietes Barhee dan Ajwa itu akan dikembangkan melalui sistem kultur jaringan.

Eksekutif UAEU Alain Lemansyour yakin Sumut bisa mengembangkan bibit kurma karena melihat laboratorium UPTD Benih Induk Hortikultura Gedung Johor Dinas Tanaman.Pangan dan Hortikultura Sumut yang dinilai cukup memadai.

Kepala UPTD Benih Induk Hortikultura Gedung Johor Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Sumut, Bahruddin Siregar menegaskan, pihaknya siap mengembangkan bibit kurma dengan kultur jaringan.

Perbanyakan bibit dengan sistem kultur jaringan itu maka hasilnya mulai rasa, bentuk dan warna sama dengan induknya. Bibit hasil impor dari Inggris itu nantinya dikembangkan bersama pengusaha importir di Tiga Juhar, Deliserdang. Eksekutif Sinar Ponti, A Jani Ginting mengaku pengembangan kurma lebih menjanjikan dari tanaman sawit.

Satu pohon kurma umur 10 tahun bisa menghasilkan 300 hingga 650 kilogram (kg) per batang. Dewasa ini harga jual kurma di Thailand berkisar Rp 250.000 hingga Rp 275.000 per kg.

Dengan harga yang mahal dan produksi yang banyak serta usia produksi yang lebih lama, maka disebutkan nilai ekonomi satu batang kurma sama dengan satu hektar sawit. ***

Editor:
Hanafi Adrian

Kategori : Umum, Lingkungan
wwwwww