Kebun Warga Jalan Perumbi Selatpanjang Terendam Air karena Gorong-gorong Tertutup Dampak Pelebaran Jalan

Kebun Warga Jalan Perumbi Selatpanjang Terendam Air karena Gorong-gorong Tertutup Dampak Pelebaran Jalan

Kebun warga Jalan Pramuka yang terendam ketika diguyur hujan.

Kamis, 04 Mei 2017 16:52 WIB
SELATPANJANG, POTRETNEWS.com – Meski umumnya memberikan dampak positif, tak jarang pembangunan juga memunculkan dampak negatif. Terlebih apabila pekerjaan itu belum dituntaskan dengan memaksimal semua fungsinya. Seperti yang terjadi di Jalan Perumbi Selatpanjang, Kepulauan Meranti Provinsi Riau. Saat ada pelebaran jalan, gorong-gorong di persimpangan Rintis - Pramuka tertutup. Akibatnya, air tidak mengalir ke tempat yang semestinya.

Malah, luapan air itu merendam kebun-kebun milik warga yang ada di kiri kanan jalan. Keluhan ini telah disampaikan kepada wakil rakyat. Warga berharap secepatnya di persimpangan Pramuka - Rintis ujung dibangun duiker (gorong-gorong, konstruksi aliran air yang nantinya akan menghubungkan pembuangan air menuju ke aliran sungai).

Keluhan warga sebagaimana disampaikan Anggota DPRD Meranti, Taufiek. Politisi PPP itu mengatakan beberapa warga mengeluh karena kebunnya sering terendam ketika diguyur hujan lebat.

"Masyarakat Perumbi berharap segera dibangun duiker untuk penyaluran air ke tempat yang lebih rendah, yaitu daerah Rintislaut. Jalan itu kan kemarin dilebarkan 8 meter. Sehingga ada gorong-gorong tertutup," kata Taufiek, dilansir potretnews.com dari GoRiau.com.

Di tempat terpisah, Kadis PU Hariadi MT mengatakan, tahun 2017 ini akan dibangun box culvert di beberapa tempat. Termasuk di persimpangan Pramuka - Rintis yang dikeluhkan warga. "Tahun ini ada beberapa pembangunan box culvert, termasuk di sana," ujar Hariadi.

Sekadar diketahui, box culvert merupakan beton bertulang pracetak yang berbentuk segi empat mempunyai spigot dan socket. Fungsi pada spigot dan socket adalah box culvert kedap terhadap masuknya air tanah atau eksfiltrasi, yang akan tetap menyatu walaupun terjadi pergeseran tanah. ***

Editor:
Muh Amin

wwwwww