Home > Berita > Riau

Industri Kehutanan Wajib Peduli Sosial dan Lingkungan dalam Operasi Bisnisnya

Industri Kehutanan Wajib Peduli Sosial dan Lingkungan dalam Operasi Bisnisnya

Direktur PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) Rudi Fajar menerima penghargaan Indonesia Green Awards 2017 dari Senior Advisor The La tofi School of CSR Hamdan Zulfa disaksikan Irjen Kementerian Lingkungan Hidup Imam Hendargo di Jakarta, Rabu (3/5/2017).

Kamis, 04 Mei 2017 23:19 WIB
JAKARTA, POTRETNEWS.com - Inspektorat Jenderal Kementerian Lingkungan Hidup, Imam Hendargo mengatakan industri kehutanan wajib mengintegrasikan kepedulian sosial dan lingkungan dalam operasi bisnisnya. Hal tersebut harus menjadi prioritas. Sebab, Keberadaan korporasi kehutanan di suatu daerah harus membawa dampak positif bagi masyarakat sekitar serta tidak menimbulkan persoalan lingkungan. Hal tersebut ia sampaikan saat pemberian penghargaan Indonesia Green Awards 2017 di Jakarta, Rabu (3/5/2017).

Pemberian penghargaan untuk tanggung jawab sosial perusahaan atau corporate social responsibility (CSR) menurut Imam merupakan sesuatu hal penting guna mengingatkan kembali komitmen korporasi terhadap masyarakat dan lingkungan.

”Berbagai penghargaan, termasuk seperti penghargaaan yang diterima saat ini menjadi ajang pembuktian bahwa korporasi kehutanan tidak melupakan tanggung jawabnya untuk pro aktif membantu masyarakat di sekitar konsesi dan bertanggung jawab untuk memperbaiki lingkungan,” kata Imam Hendargo.

Dalam kegiatan tersebut, PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) meraih penghargaan Indonesia Green Awards 2017. Perusahan pulp dan kertas ini meraih dua penghargaan Green Awards 2017 untuk Kategori Pengembangan Keanekaragaman Hayati Program ”Investasi Spesies di Semenanjung Kampar” dan Kategori Menghemat Energi, Pengembangan Energi Baru dan Terbarukan Program ”Pengembangan Energi Terbarukan melalui Biomass”.

Direktur PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) Rudi Fajar mengatakan dalam menjalankan kegiatannya, korporasi senantiasa menegakan tiga prinsip penting untuk bisnis yang berkelanjutan. Ketiga pilar utama yang harus dijalankan bersamaan yakni profit (keuntungan), people (manusia), dan planet.

”Kami tidak semata hanya mengejar keuntungan, tetapi juga sangat peduli terhadap masyarakat di sekitar konsesi dan lingkungan,” kata Rudi Fajar usai menerima dua penghargaan Green Awards 2017 . RAPP meraih penghargaan untuk Kategori Pengembangan Keanekaragaman Hayati Program ”Investarisasi spesies di Semenanjung Kampar” dan Kategori Menghemat Energi, Pengembangan energi baru dan terbarukan Program “Pengembangan Energi terbarukan melalui Biomass.

Rudi menambahkan, sebagai industri yang beroperasi dan dekat dengan masyarakat, perusahaan menjalankan program CSR yang berkelanjutan. Dengan komitmen itu, masyarakat senantiasa dilibatkan untuk mendukung bisnis korporasi dalam berbagai program pemberdayaan masyarakat.

Rudi mengungkapkan, sebagai perusahaan berbasis kehutanan, praktik yang bertanggung jawab adalah suatu keharusan untuk menjamin keseimbangan alam dan usaha. “Keduanya tidak dapat dipisahkan dan harus berjalan bersama,” ujar dia.

Menurut Rudi, dalam kegiatan operasional, pihaknya telah mengembangkan energi baru dan terbarukan. Bahkan, saat ini 100 persen pembangkit energi yang digunakan RAPP berasal energi biomassa (fiber of oil palm and bark).

”Saat ini, kami memiliki tiga power boiler. Power boiler pertama yang menggunakan bahan bakar kulit kayu (bark), power boiler kedua menggunakan bakan bakar kulit kayu dan serat buah kelapa sawit (fiber of oil palm and bark), dan power boiler ketiga menggunakan bahan bakar batubara dan kulit kayu (coal and bark).” (rls)

Editor:
Ishar D


Kategori : Riau, Umum
wwwwww