PEKANBARU, POTRETNEWS.com - Dinas Sosial (Dissos) Provinsi Riau merasa gerah karena disuguhi data-data jumlah gelandangan dan pengemis (gepeng) yang diduga hanya dikarang-karang oleh kabupaten/kota. Mereka diduga tidak melakukan pendataan secara benar dan terverifikasi. "Permasalahannya ada di daerah. Ketika kita tanya data, daerah hanya seperti memberikan data yang dikarang-karang saja," kata Kepala Dissos Provinsi Riau Syarifuddin AR di ruang kerjanya, Kamis (4/5/2017) sore.
Dia yang baru saja menggelar pertemuan antar dissos kabupaten/kota dengan lintas sektoral itu mengakui bahwa sinergitas menjadi kunci utama untuk mengurangi jumlah gepeng di Riau tersebut."Kalau data gepeng konkret, kita bisa bersinergi. Dalam pendataan perlu di-assessment, apakah benar-benar gelandangan dan pengemis yang memang dihimpit kemiskinan atau hanya modus saja," ucapnya, dilansir
potretnews.com dari
GoRiau.com.Syarifuddin pun menegaskan agar kabupaten/kota se-Riau bisa mengatasi persoalan pendataan gepeng di wilayahnya masing-masing dengan segera.
"Dilihat secara kasat mata saja jumlahnya banyak, tapi kok datanya cuma sedikit. Itu yang perlu didata, kadang kebanyakan juga gepeng-gepeng ini buangan dari provinsi tetangga," ujar Syarifuddin AR. ***
Editor:Farid Mansyur