Home > Berita > Riau

PT National Sago Prima Dicap ”Pembohong”!

PT National Sago Prima Dicap ”Pembohong”!

Ilustrasi/Kantor Besar PT National Sago Prima (Sampoerna Agro) di Selatpanjang, Kepulauan Meranti.

Rabu, 03 Mei 2017 17:29 WIB
SELATPANJANG, POTRETNEWS.com - PT National Sago Prima (NSP) yang beroperasi di Kecamatan Tebingtinggi Timur Kabupaten Kepulauan Merannti terkesan ingkar janji untuk merealisasikan tanaman kehidupan. Seharusnya, hingga Desember 2016, tanaman kehidupan itu sudah terealisasi seluas 1.100 hektar. Komitmen PT NSP untuk merealisasikan tanaman kehidupan itu dipertanyakan Taufiek, Anggota Komisi B DPRD Kepulauan Meranti Dapil Tebingtinggi Timur.

Menurut Taufiek, tahun 2016 lalu sudah ada pertemuan antara pihak perusahan PT NSP dengan Camat Helfandi dan kepala desa se Tebingtinggi Tinggi Timur, Tokoh Adat, Tokoh Pemuda, serta dihadiri Upika. Dalam pertemuan itu telah dibahas masalah realisasi tanaman kehidupan yang belum maksimal.

Dikabarkan, pihak perushaan melalui Humasnya Setyo Budi Utomo berjanji akan merealisasi tanaman kehidupan pada Desember 2016. Luas tanaman kehidupan itu seharusnya mencapai 1.100 hektar.

"Tapi belum juga ada realisasinya. Terakhir info yang saya terima dari Budi, tanaman kehidupan itu baru sekira 320 hektar saja," kata Taufiek, Rabu (3/5/2017), dilansir potretnews.com dari GoRiau.com.

"Sisanya kapan, dan kapan pula akan diserahkan ke pihak desa terkait. Padahalkan sudah ada aturan yang mengatur masalah tanaman kehidupan ini," imbuh Taufiek.

Terkait masalah tanaman kehidupan dari PT NSP, Taufiek telah berkali-kali berkoordinasi dengan Budi. Baik secara pribadi, maupun kelembagaan. Namun, komitmen dari perusahaan itu sangat dipertanyakan karena sampai saat ini terkesan tak adanya niat baik untuk merealisasikan tanaman kehidupan .

Selain itu, Taufiek juga mengaku sudah menghubungi Camat Tebingtinggi Timur Tunjiarto MPd (pengganti Helfandi). Pihak kecamatan disarankan segera memanggil PT NSPh untuk menyelesaikan masalah tanaman kehidupan sebagaimana janji yang telah disepakati bersama.

"Kalau saya sifatnya memediasi saja. Saya takut nanti tak ada komitmen dari perusahaan akan menimbul gejolak di tengah-tengah masyarakat," ujar Wakil Rakyat Dapil Tebingtinggi Timur ini lagi.

Sementara itu, Humas PT NSP Setyo Budi Utomo tak kunjung mau mengklarifikasi masalah tanaman kehidupan ini. Budi telah berkali-kali dihubungi, baik melalui telepon, SMS, WhatsApp, maupun BBM pribadinya, namun tak direspons. ***

Editor:
Hanafi Adrian

Kategori : Riau, Meranti, Umum, Politik
wwwwww