12 Calon Dokter Muda dari Universitas Riau, Gelar Penyuluhan Optimalisasi Mencegah Penyakit TB di Kecamatan Kotogasib

12 Calon Dokter Muda dari Universitas Riau, Gelar Penyuluhan Optimalisasi Mencegah Penyakit TB di Kecamatan Kotogasib

Pihak Kecamatan, UPTD Puskesmas Kotogasib, dan para calon dokter foto bersama usai mengelar acara. (foto/istimewa)

Rabu, 03 Mei 2017 21:14 WIB
Sahril Ramadana
SIAK,POTRETNEWS.com  - Mahasiswa kedokteran Universitas Riau, mengadakan penyuluhan di Kecamatan Kotogasib, Kabupaten Siak. Penyuluhan itu dilakukan guna mengoptimalisasikan peran Pengawas Menelan Obat (PMO) dalam pencegahan TB (Tubercolosis) putus obat, kepada masyarakat, kader PMO dan tenaga kesehatan di daerah itu.

Acara yang digelar di aula kantor Camat Kotogasib itu, bertujuan untuk menyembuhkan penderita, mencegah kematian, mencegah kekambuhan dan menurunkan tingkat penularan penyakit tersebut. 12 calon dokter muda ini merupakan mahasiswa kedokteran yang sudah menyelesaikan jenjang sarjana untuk mendapat gelar dokter (Koas).

Dijelaskan salah seorang dokter muda, Pengawas Menelan Obat (PMO) merupakan hal yang terpenting untuk menjamin keteraturan dan kepatuhan pengobatan. Petugas kesehatan juga harus memastikan setiap pasien TB didampingi oleh seorang PMO. Pengawasan kepada pasien TB dilakukan dalam jangka panjang minimal enam bulan, supaya pasien berobat secara teratur dan menelan obat sesuai dengan dosis dan jenis obat yang diberikan, hingga selesai pengobatan.

"PMO harus segera membawa pasien TB ke fasilitas pelayanan kesehatan, karena mencegah terjadinya efek samping obat di awal pengobatan. Sebab jika pasien tidak menghentikan pengobatannya, efek samping itu bisa terjadi," ujarnya, Rabu (3/5/2017).

Ditempat sama, Sekretaris Kecamatan (Sekcam) Kotogasib Mukhtasar sangat menyambut baik kegiatan yang ditaja oleh para calon dokter muda tersebut. Ia mengatakan, pencegahan dan pengawasan minum obat penyakit TB, di Kotogasib sejatinya sudah dilakukan, bahkan tim kesehatan dari Puskesmas daerah setempat langsung mendatangi pasien TB kerumah-rumah warga.

"Maka dari itu saya menghimbau, agar masyarakat dapat melaksanakan pola hidup bersih dan sehat sehari-hari. Dan, jangan hanya berperan dalam pengawasan minum obat penderita saja, tetapi juga harus berperan dalam mengajarkan hidup yang sehat," ujarnya.

Untuk itu dia juga mengingatkan, agar keluarga berperan penting dalam hal itu. Karena, keluarga merupakan elemen masyarakat yang mempunyai peranan penting dalam penanggulangan hidup tidak sehat. Dukungan lingkungan sosial dan keluarga diharapkan mampu meningkatkan temuan kasus dan membantu kesembuhan penderita dalam pengobatan.

Sementara, Kepala UPTD Puskemas Kotogasib Lili Faujiah mengatakan, bahkan untuk mengantisipasi hal tersebut pihaknya sudah jauh-jauh hari membentuk Poskader TB. Salah satunya sudah terbentuk di Kampung Pangkalan Pisang, artinya setiap kader yang bertugas, harus mencari kasus-kasus yang baru, sehingga penularan dari TB tersebut bisa diminimalisir. "Kedepan saya berharap, seluruh kampung di Kecamatan Kotogasib sudah memiliki Pos Kader TB ini,"sebutnya.

Puskesmas Kotogasib sudah menangani 5 pasien kasus TB, sementara pihak puskesmas sudah membentuk kader PMO dari keluarga pasien, agar bisa memantau dan mengawasi penderita TB dalam mengkomsumsi obat.

"Kita harus mencegah TB ini. Karena penyakit ini menular. Bahkan bisa ditularkan melalui dahak penderita. Bukan hanya itu saja, makanan yang mengandung kuman TB, juga bisa menyebarkan penyakit ini," katanya. ***

Kategori : Lingkungan, Umum, Siak, Riau
wwwwww