Perusahaan Daerah Kampar Aneka Karya Alami Kelesuan karena Merugi

BANGKINANG, POTRETNEWS.com - Perusahaan Daerah Kampar Aneka Karya mengalami kelesuan. Berdasarkan laporan yang diterima Sekretariat Daerah melalui Bagian Perekonomian dan Sumber Daya Alam, salah satu Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) ini merugi. Kepala Bagian Perekonomian dan SDA, Sahrial belum mengetahui secara rinci kerugian yang dialami PDK AK. "Baru laporan lisan gitu aja. Belum dapat datanya," katanya, Minggu (23/4/2017), dilansir potretnews.com dari tribunpekanbaru.com.

Sahrial menyarankan kondisi perusahaan ditanya langsung kepada pihak manajemen. Ia mengklaim, manajemen perusahaan masih berjalan. Meski belum lama digoyang kasus korupsi penyertaan modal dari APBD Kampar yang menjerat Direktur Utama, Herman Thamrin dan Bendahara, Bakri Yusuf.

Menurut Sahrial, Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setdakab Kampar Provinsi Riau, Nurbit telah membahas persoalan BUMD dengan Bupati Kampar terpilih, Azis Zaenal. Pembahasan seputar strategi membangkitkan dan mengembangkan BUMD.

"Tapi kayaknya nunggu Bupati baru untuk bagaimana strategi mengembangkan BUMD. Beliau kan pengusaha," ujar Sahrial. Ditambahkan, pembahasan tentang pengangkatan Dirut PDK AK yang hingga kini masih lowong juga menunggu Bupati Azis dilantik.

Ditanya soal aset yang dikelola PDK AK, Sahrial belum bisa memberi keterangan. Ia mengatakan, Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) masih melakukan pemeriksaan. "Kemarin, manajemen dipanggil juga itu," katanya.

Kondisi aset, menurut Sahrial, menunggu hasil audit BPK. Seperti diketahui, rekonsiliasi aset BUMD terpisah dengan organisasi perangkat daerah (OPD) di lingkungan Pemkab Kampar.

Belum lama ini, Nurbit mengatakan, Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) bisa saja langsung berurusan dengan Manajemen BUMD. Namun kala itu, ia tidak memberi keterangan rinci. ***

Editor:
Farid Mansyur