Home > Berita > Riau

Perusahaan Listrik Malaysia Tertarik Teruskan Proyeknya di Riau

Perusahaan Listrik Malaysia Tertarik Teruskan Proyeknya di Riau

Ilustrasi.

Jum'at, 21 April 2017 08:18 WIB
KUALA LUMPUR, POTRETNEWS.com - Pemerintah Indonesia mengharapkan adanya investasi dari Malaysia senilai Rp10 triliun hingga Rp20 triliun terutama pada sektor infrastruktur dan keuangan. Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Eko PutroSandjojo mengemukakan hal itu usai bertemu dengan perusahaan konstruksi Malaysia, Eversandai Corporation Berhad di Kuala Lumpur. Eko mengatakan dirinya telah ditunjuk Presiden Joko Widodo menjadi Pejabat Penghubung Investasi Indonesia - Malaysia.

Kedatangan Wapres AS Jadi Sarana Perdagangan dan InvestasiStabilitas Politik-Ekonomi Jakarta Harus TerjagaDeregulasi Aturan Penghambat Investasi, Kemendag Evaluasi SIUP dan TDP

"Saya sudah bertemu Menteri Perdagangan dan Industri Antarbangsa Malaysia sebagai tindaklanjut kami bawa sejumlah pengusaha Indonesa ke Malaysia yang difasilitasi oleh MATRADE dan CIMB Indonesia," kata Eko di Kuala Lumpur, Kamis (20/4/2017), dilansir potretnews.com dari Antara via metrotvnews.com.

Eko mengatakan dirinya baru saja bertemu dengan perusahaan konstruksi Eversendai Corporation Berhad dan mereka tertarik untuk membangun power plant. Tak hanya itu, Eko juga memboyong sejumlah petinggi BUMN untuk berdiskusi di Malaysia.

"Kami juga membawa BUMN konstruksi dari Indonesia PT Wijaya Karya dan PT PP, kita juga membawa perusahaan dari Indonesia sehingga mereka bisa tukar fikiran langsung," kata dia.

Eko menjelaskan, rencananya PT PP dan PT Wijaya Karya akan membangun jalan tol dan powerplant. "Perusahaan di Malaysia ini juga tertarik dari sisi konstruksinya maupun membentuk anak perusahaan bersama dalam membangun konstruksi tersebut," ujar Eko.

Sementara itu Tenaga Nasional Berhad (TNB) seperti PLN di Indonesia tertarik untuk meneruskan proyeknya di Provinsi Riau yang beberapa waktu lalu tidak berjalan. Malaysia juga tertarik membangun powerplant di Kalimantan Utara. "Nanti kalau jadi sebagian listriknya disalurkan ke Malaysia sebagian ke Indonesia," tutur Eko.

Dia menegaskan tugas dirinya adalah menjembatani masalah-masalah yang terjadi di Indonesia dan masalah-masalah di Malaysia yang dibantu MATRADE (Malaysia External Trade Development Corporation).

"PT PP dan Waskita Karya sudah punya proyek di Indonesia. Mereka mengajak perusahaan di Malaysia untuk ikut dalam program tersebut," jelas dia. ***

Editor:
Farid Mansyur

Kategori : Riau, Umum, Pemerintahan
wwwwww