Home > Berita > Siak

Senyum Syamsuar Sambut Kedatangan Panglima TNI, ”Luka” bagi Penghulu Kampung Kabupaten Siak, Kenapa?

Senyum Syamsuar Sambut Kedatangan Panglima TNI, ”Luka” bagi Penghulu Kampung Kabupaten Siak, Kenapa?

Bupati Siak H Syamsuar berjalan mendampingi Panglima TNI Gatot Nurmantyo di daerah Siak.

Kamis, 06 April 2017 01:02 WIB
Sahril Ramadana
SIAK, POTRETNEWS.com  - Kedatangan Panglima TNI Gatot Nurmantyo beserta rombongan ke Kabupaten Siak, Provinsi Riau, sangat disambut gembira seluruh masyarakat daerah setempat. Tidak terkecuali Bupati Syamsuar beserta jajarannya. Karena selain bertabur bintang di hamparan sawah Kampung Bungaraya, Kecamatan Bungaraya, lokasi tempat panglima beserta rombongan menanam padi perdana, pagi itu juga dilakukan penyerahan bantuan secara simbolis kepada sejumlah petani dan siswa kurang mampu di daerah itu.
Tetapi, senyum yang diperlihatkan Bupati Siak Syamsuar di sepanjang acara, ternyata "duka" bagi sejumlah penghulu kampung (kepala desa, red) di Siak. Terbukti, usai mengikuti acara penanaman padi perdana, sejumlah penghulu kampung langsung berkumpul di kantor kepenghuluan daerah itu.

Berkumpulnya penghulu itu, saling mengungkapan kekesalan mereka terhadap kebijakan Pemkab Siak mengenai tak kunjung cairnya dana ADK. Apalagi, seluruh penghulu kampung di Siak dituntut untuk memeriahkan kegiatan tersebut. Sedangkan anggaran sudah delapan bula tidak dicarikan pemerintah daerah setempat.

"Bulan September 2016 lalu hingga sekarang biayanya operasional kami tidak ada. Bahkan, honor pegawai di kantor desa sudah 8 bulan tak dibayar. Apalagi, saat ini kita dituntut Badan Pemberdayaan Masyarakat Pemerintahan Desa (BPMPD) Siak untuk menandatangai surat pernyataan  kekurangan bayar ADK 2016 akan dibayarkan 18 persen dari hak sebesar 30 persen," kata Koordinator Penghulu empat Kecamatan, yakni kecamatan Bungaraya, Lubuk Dalam, Dayun dan Sabak Auh, Pujianta kepada potretnews.com dan awak media lain, Rabu (5/4/2017).

Dijelaskan Pujianta, sejak September 2016 lalu, ADK tahun anggaran 2016 masih belum cair sebesar 30 persen. Sementara rencananya yang akan dicairkan sebesar 18 persen.

"Sisanya yang 12 persen lagi siapa yang mau bayar dan bertangung jawab. Apalagi hingga saat ini, pegawai di kantor pemerintahan, honor pekerja, serta gaji penghulu tidak ada. Mana bisa kita senyum kayak mereka," imbuhnya.

Dia juga mengaku, selain honor pekerja, sebagian kampung juga belum menyelesaikan pembangunan fisik karena belum cairnya dana tersebut.

"Yang membuat kami lebih heran kepada pihak BPMPD, surat pernyatan ini kami yang buat sendiri dan ditandatangani penghulu kampung. Bukan mereka yang buat. Padahal dana itu belum dicairkan sama mereka," kata pria yang menjabat Penghulu Kampung Langsat Permai di Kecamatan Bungaraya itu.

Untuk itu, pihaknya sedang dalam proses berembuk untuk menolak meneken surat pernyataan itu. Bahkan sebut Pujianta, kemungkinan kepala kampung se-Kabupaten Siak akan mendemo Bupati Siak Syamsuar dalam beberapa waktu ke depan.

"Kita memang sudah sepakat tak akan menandatangi surat pernyataan dari BPMPD. Dan, kita akan mengelar demo. Tunggu hasil keputusan dari seluruh penghulu. Rencana kita demo pekan depan," ujarnya.  ***
wwwwww