Home > Berita > Siak

Kementerian Pertanian-TNI Canangkan Penanaman Padi dan Jagung di Atas Lahan Seluas 5000 Hektar di Kabupaten Siak

Kementerian Pertanian-TNI Canangkan Penanaman Padi dan Jagung di Atas Lahan Seluas 5000 Hektar di Kabupaten Siak

Bupati Siak Syamsuar bersama Panglima TNI menanam padi secara simbolis di Kecamatan Bungaraya. (foto: potretnews.com)

Rabu, 05 April 2017 21:19 WIB
Sahril Ramadana
SIAK, POTRETNEWS.com  - Dirjen Holtikultura Kementerian Pertanian Republik Indonesia Spudnik Sujono mengatakan, tahun 2017 ini, pihaknya akan memberikan bantuan kepada petani di Kabupaten Siak, Provinsi Riau berupa bibit padi dan jagung. Dengan adanya bantuan itu, nantinya dapat mengimbangi pencapaian yang dicanangkan kementerian tersebut.

"Untuk tahun 2016 lalu, kurang lebih sebesar 72,1 juta ton hasil panen padi di Indonesia. Dengan adanya bantuan ini, saya berharap, tahun 2017 pencapaian hasil panen padi dan jagung dapat lebih meningkat lagi," ujarnya, sebelum menanam padi dan jagung secara simbolis, Rabu (5/4/2017) di Kecamatan Bungaraya, Siak.

Bahkan bukan hanya itu saja, dia juga mengaku, untuk menggagas pencapaian tersebut, Kementerian Pertanian juga akan mencanangkan lahan penanaman padi dan jagung seluas 5000 hektar (ha) di Siak. Hal itu dilakukan guna menanggulangi harga beras yang selama ini sangat memberatkan masyarakat.

"Kadang memang tidak sesuai, melihat harga padi yang murah, sedangkan harga beras sangat mahal. Pasalnya selama ini kita mengekspor beras dari negara-negara luar. Untuk itu, sesuai dengan Nawacita Presiden RI dan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 20, kita akan berupaya menanggulangi hal tersebut," kata Spudnik Sujono.

Di akhir sambutannya, dia juga mengingatkan kepada Pemerintah Kabupaten Siak, untuk menjaga dan merawat sejumlah bantuan alat mesin dari Kementerian Pertanian, yang diperuntukkan untuk petani daerah setempat.

Di tempat yang sama, Kasad TNI Jenderal Mulyono juga tidak menampik mengenai keberhasilan pemerintah Indonesia sebagai lembung padi di Asia selama dua tahun terakhir. Bahkan, hasil panen padi Indonesia sudah diekspor ke negara Myanmar.

"Dua tahun terakhir ini, kita sudah mengekspor hasil panen padi ke negara Myanmar ber ton-ton. Kita tidak mengimpor lagi. Ini menjadi bukti keberhasilan kita bersama," tutur kasad.

Menurut kasad, keberhasilan tersebut juga tidak datang dengan sendirinya tanpa ada kerjasama. Bahkan dia juga tidak lupa memuji sejumlah Bintara Pembina Desa (Babinsa) yang sangat berperan membantu perkembangan petani.

"Kita memang tidak bisa berdiri sendiri, kita harus bergotong royong. Semua intinya bertujuan untuk mewujudkan Indonesia dari swasembada pangan," ujarnya. ***
wwwwww