Home > Berita > Siak

Ditemani Sang Istri, Bupati Siak Syamsuar Memanen Kembang Kol dan Kubis

Ditemani Sang Istri, Bupati Siak Syamsuar Memanen Kembang Kol dan Kubis

Bupati Siak H Syamsuar memanen kubis dan kol di daerah Kecamatan Dayun, Kabupaten Siak, Provinsi Riau. (foto: istimewa)

Senin, 27 Maret 2017 22:36 WIB
Sahril Ramadana
SIAK, POTRETNEWS.com  - Selama ini, mungkin banyak yang beranggapan, tanaman sayuran seperti kembang kol dan kubis tidak bisa tumbuh atau hidup ketika ditanam di dataran rendah yang memiliki ketinggian 0-300 mdpl, seperti di daerah Kabupaten Siak, Provinsi Riau. Ternyata, hal itu saat ini terbantahkan oleh petani di Kampung Banjar Seminai, Kecamatan Dayun daerah setempat. Di kampung itu, yang notabenenya beriklim panas, saat ini dapat kita jumpai budidaya sayur yang sejatinya selama ini hanya kita jumpai di daerah dataran tinggi saja, seperti Provinsi Sumatera Barat, Provinsi Sumatera Utara dan Provinsi Jawa Barat.
Kali ini, seorang petani lokal bernama Riyanto, sudah membuktikan, di dataran rendah juga bisa menanam sayuran tersebut. Kesuksesan uji coba tanam kubis kol di dataran rendah oleh Riyanto itu, membuat Bupati Siak H Syamsuar takjub. Bahkan, dia beserta istrinya Hj Misnarni menyaksikan langsung subur kembangnya tanaman itu.

Senin (27/3/2017), Syamsuar tiba di lokasi kebun kubis kol milik Riyanto. Selain di didampingi sang istri, dia juga ditemani Kabag Humas dan Protokol Pemkab Siak Wan Syaiful. Dia mengaku sangat senang dan tidak percaya tanaman itu tumbuh subur di lahan yang kering.

"Awalnya saya tidak percaya, karena kol kubis biasanya ada di daerah dingin, tapi rupanya Pak Riyanto tidak mau kalah dengan keadaan. Sekarang, bukti dan kemauan yang terpenting," kata Syamsuar.

Bupati Syamsuar juga tak luput mengungkapkan rasa bangganya kepada Riyanto. Bahkan dia mengucapkan terimakasih kepada petani tersebut karena telah membuat inovasi baru di daerah Kabupaten Siak, dengan usaha penanaman kobis kol tersebut.

"Saya berharap, semua warga Siak dapat seperti ini, melakukan inovasi baru agar hidup semakin sejahtera. Luas lahan tidak menjadi ukuran, yang terpenting adalah kemauan," ujarnya.

Kemudian, Ariyanto saat berbincang dengan bupati di lokasi kebunnya pun menjelaskan, mengenai kubis organik tanpa pestisida yang dia tanam menggunakan bibit dari jawa, khusus untuk dataran rendah.

"Ini merupakan uji coba, pada dasarnya kubis kol ditanam pada dataran tinggi dan dengan iklim dingin, alhamdulillah kubis kol ini dapat tumbuh subur di dataran rendah dengan pengolahan secara organik," tuturnya.

Di lahan seluas 750 meter itu, dia menanam 500 batang kubis kol, dengan melakukan persemaian selama 28 hari, kemudian ditanam dan dapat dipanen setelah 75 hari lamanya.

Selanjutnya, mengenai modal awal yang dia gunakan untuk tahap uji coba berkisar Rp900.000-1.000.000. Riyanto juga mengaku, saat ini belum dapat menganalisa jumlah modal secara keseluruhan, karena masih dalam tahap uji coba. Selain menanam kubis kol, dirinya juga memanfaatkan lahannya yang masih ada untuk menanam bawang prei, bayam, pisang, kangkung, serta beternak. ***

Kategori : Siak, Riau, Umum, Lingkungan
wwwwww