Home > Berita > Siak

Ada Oknum Mengancam Wartawan Melalui SMS di Kabupaten Siak

Ada Oknum Mengancam Wartawan Melalui SMS di Kabupaten Siak

Ilustrasi. (foto: internet)

Jum'at, 24 Maret 2017 16:22 WIB
Sahril Ramadana
SIAK, POTRETNEWS.com  - Wartawan Tribun Pekanbaru mengaku menerima ancaman dari oknum yang mengatasnamakan masyarakat Kabupaten Siak, Provinsi Riau, Jumat (24/3/2017) sekira pukul 10.00 WIB, pagi tadi. Pelaku mengancam melalui short message service (SMS). Mayonal Putra, reporter Harian Tribun Pekanbaru yang bertugas di daerah Kabupaten Siak ini mengaku, awalnya tidak begitu cemas, dan beranggapan pesan itu hanya SMS nyasar. Tetapi, setelah berselang beberapa menit, SMS dari nomor handphone yang sama masuk lagi, bahkan dengan nada mengancam.

"Bos.... jangan macam2 di Siak tuh bos, orang Siak baik-baik... cari makan di Siak boleh2 saja," cerita Mayonal, kepada potretnews.com sambil memperlihatkan dua SMS masuk ke handphonenya dari oknum tersebut, Jumat siang.

Setelah itu, sekitar pukul 12.05 wib, nomor yang sama 082170651641 kembali mengirim SMS sebanyak dua kali juga dengan kata-kata, "Hati kau di siak kalau mau selamat...." kata Mayonal, membacakan SMS oknum tersebut. Pada SMS ini saya balas begini, : "hei bos. Coba kalian cek lagi, kalian kayaknya salah orang, aku telepon nomor kau juga gak aktif," sebutnya, kemudian dia mencoba menelepon oknum tersebut, tetapi nomor handphonenya tidak aktif lagi.

Bahkan, dia tak bisa menerka-nerka mengapa ancaman itu muncul, apakah benar buat dirinya atau orang lain.

"Kalau salah kirim, kok sampai 4 kali SMS-nya datang. Kalau benar buat saya, saya tak pernah tahu dan tak punya persoalan sama siapapun. Kalau gara-gara berita, beberapa hari terakhir saya rasanya tak pernah membuat berita yang merugikan pihak lain. Justru hari Kamis dan terbit di hari Jumat, saya membuat berita tentang rencana kedatangan panglima TNI ke Siak," imbuhnya.

Memang pada hari Selasa lalu, dia membuat berita terkait upaya Kejaksaan Negeri (Kejari) Siak mengungkap sebuah kasus dugaan korupsi di daerah setempat. "Sejatinya, saya tidak ingin mengaitkan berita yang saya buat dengan adanya ancaman ini. Karena saya tidak merasa bersalah, maka saya tidak takut," tegasnya.

Atas kejadian tersebut, dia juga mengaku sudah berkonsultasi dengan Kapolres Siak AKBP Restika Perdamaian Nainggolan. Kapolres menyarankan kata Mayonal, agar memasukkan laporan secara resmi ke Kepolisian untuk ditindaklanjuti dengan segera.

"Kalau ancaman ini serius tentu saya akan melaporkannya ke kepolisian, karena ini sudah mengganggu kenyamanan saya sebagai wartawan yang bertugas di kabupaten Siak," tegas pemuda asal Sumatera Barat itu. ***

Kategori : Siak, Riau, Umum, Peristiwa, Hukrim
wwwwww