Home > Berita > Riau

Selamat Tinggal Industri Sawit dan Migas, Kini Pariwisata Riau Tancap Gas

Kamis, 09 Maret 2017 20:19 WIB
Muhamad Maulana
selamat-tinggal-industri-sawit-dan-migas-kini-pariwisata-riau-tancap-gasGubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman menandatangani poster buku "The Homeland of Melayu Apa Mengapa Pariwisata Riau".
PEKANBARU, POTRETNEWS.com - Sejak merosotnya perekonomian di sektor minyak dan gas (migas) dan harga minyak kelapa sawit yang bergantung dengan pasar dunia, Provinsi Riau kini sudah tak menjadikan kedua sektor sebagai andalan utama pemberi devisa ke daerahnya. Selama ini, Riau memang dikenal sebagai penyumbang migas terbesar di Indonesia setelah Kalimantan. Seperti diketahui, perubahan ini terjadi karena adanya pengurangan dan perimbangan dana bagi hasil (DBH) sektor migas dari pemerintah pusat yang berakibat pada defisitnya anggaran hingga kekosongan kas daerah.

Beberapa tahun belakangan, Pemerintah Provinsi Riau mulai melirik dan menggencarkan pengembangan sektor pariwisata. Salah satunya melalui Program Riau Menyapa Dunia.

Sektor ini, menurut Gubernur Riau Ir H Arsyadjuliandi Rachman MBA, sudah mengalami kemajuan pesat. Buktinya, Kementerian Pariwisita menyebut Riau berada di peringkat kedua dalam pengembangan wisata.

"Posisi kita nomor dua setelah Sulawesi Utara dalam pengembangan wisata," kata pria disapa Andi Rachman itu di Taman Wisata Alam (TWA) Rimbo Tujuh Danau di Desa Buluhcina, Kabupaten Kampar, Kamis (2/3/2017) silam.

Patut diapresiasi, Gubernur Riau H Arsyadjuliandi Rachman pada setiap kunjungan kerjanya seakan tak lelah dan selalu semangat memberikan pencerahan kepada seluruh stakeholders agar turut serta ikut menjaga dan mengembangkan sektor pariwisata berbasis budaya, hal ini dilakukanya untuk mendongkrak perekonomian masyarakat di negeri yang berjuluk Bumi Lancang Kuning.

Misalnya saja, pada saat kegiatan Riau Art Camp Festival yang digelar oleh Dinas Pariwisata provinsi Riau yang dihadiri oleh ratusan seniman serta masyarakat di Pantai Lapin kecamatan Rupat utara, kabupaten Bengkalis, Riau, Senin (6/3/2017) lalu, Gubri berkesempatan meluncurkan buku yang berjudul Riau The Homeland of Melayu Apa Mengapa Pariwisata Riau.

https://www.potretnews.com/assets/imgbank/27042017/potretnewscom_tusnf_872.jpg
Buku ”Riau The Homeland of Melayu Apa Mengapa Pariwisata Riau” yang diluncurkan Gubernur Arsyadjuliandi Rachman, Senin (6/3/2017) lalu.

Buku pariwisata setebal 242 halaman yang diluncurkan pria yang akrab disapa Andi Rachman itu, menceritakan tentang Riau yang telah diberikan anugerah yang sangat besar karena memiliki empat sungai besar yaitu Sungai Kampar, Siak, Rokan dan Indragiri. Empat sungai besar tersebut merupakan sumber ekonomi masyarakat Riau dan banyak memiliki potensi pariwisata berbasis budaya yang dapat dikembangkan.

”Buku ini bacaan yang ringan dan sangat menarik untuk dibaca, semoga dengan hadirnya buku Riau The Homeland of Melayu Apa Mengapa Pariwisata Riau, dapat memberikan semangat serta pencerahan kepada setiap lapisan masyarakat Riau, untuk membantu mendorong program Pemerintah provinsi Riau dalam sektor pariwisata berbasis budaya,” kata suami dari Hj Sisilita, itu.

Gubernur yang berlatar belakang pengusaha ini berpendapat, pariwisata diyakini sebagai ragam alur pikiran yang bertemu di suatu wadah. Dari sanalah muncul konfidensi, peta, rencana, solusi, sampai kreativitas dalam mengutuhkannya. Hanya dengan kesadaran kolektif itu, infrastruktur seperti akses jalan darat sampai ketersediaan akomodasi awal akan bermula lebih gegas, terukur dan terevaluasi.

”Tentu dengan tak melupakan upaya dalam membangun kesadaran serupa di tengah warga, terutama objek publik di mana objek tersebut berada. Mereka pada akhirnya adalah subjek yang ’ada’ di objek pariwisata. Membangun Pariwisata sejatinya adalah membangun masyarakat itu sendiri,” kata Andi yang pernah menjabat Ketua Umum (Ketum) Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Riau jauh sebelum menjadi wasekjen DPP dan Ketua DPD I Partai Golkar Riau.

Bupati Bengkalis H Amril Mukminin mengucapkan terima kasih kepada Gubri, karena telah bersedia hadir di kecamatan Rupat Utara. Menurutnya, menjaga, mengembangkan dan sekaligus mempromosikan pariwisata merupakan bagian penting untuk meningkatkan perekonomian di Bumi Melayu Lancang Kuning.

”Saya ucapakan selamat dan terima kasih kepada Bapak Gubernur Riau karena telah hadir, semoga buku Riau The Homeland of Melayu Apa Mengapa Pariwisata Riau dapat memberikan motivasi kepada seluruh lapisan masyarakat dalam memajukan pariwisata di Riau, dan Rupat utara khususnya,” kata Amril.

Orang nomor satu di Kabupaten Bengkalis itu juga menjelaskan, Rupat utara merupakan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) yang telah tercantum dalam Undang-Undang nomor 10 tahun 2009 tentang Kepariwisataan dan Peraturan Presiden (PP) Nomor 50 Tahun 2011 tentang Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Nasional.

”Untuk mengembangkan pariwisata di Riau khususnya Rupat Utara membutuhkan dukungan infrastruktur. Dengan dijadikannya Rupat sebagai KSPN masyarakat bersama pemerintah kabupaten Bengkalis, pemerintah provinsi Riau sampai ke pemerintah pusat harus bersinergi untuk membangun pulau Rupat sebagai Kawasan Strategis Pariwisata Nasional,” ujar Amril.

Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Riau Fahmizal ST MSi juga memberikan apresiasi kepada gubernur atas perhatiannya terhadap sektor pariwisata. ”Beliau terus menekankan kepada saya agar pariwisata yang ada di Riau menjadi destinasi wisata berbasis budaya,” tutur Fahmizal. Selamat tinggal industri sawit dan migas, kini pariwisata Riau tancap gas! ***

wwwwww