Terseret Banjir, Seorang Warga Pangkalankotobaru Sumbar Ditemukan Tewas di antara Sampah yang Hanyut di Sungai Batang Mahat

Terseret Banjir, Seorang Warga Pangkalankotobaru Sumbar Ditemukan Tewas di antara Sampah yang Hanyut di Sungai Batang Mahat

Polisi dan tim gabungan mengevakuasi jasad Muklis dari sungai, Sabtu (4/3/2017) siang.

Sabtu, 04 Maret 2017 18:52 WIB
PEKANBARU, POTRETNEWS.com - Sesosok jasad pria bernama Muklis, warga Kecamatan Pangkalan Kabupaten Limapuluhkota, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) ditemukan mengapung di aliran Sungai Batang Muara Mahatlama, Sabtu (4/3/2017) siang tadi. Seperti diberitakan GoRiau.com yang dilansir potretnews.com, Muklis adalah korban bencana banjir dahsyat yang menerjang daerah Pangkalan sejak dua hari belakangan. Tubuh korban ditemukan pertama kali oleh warga setempat yang hendak mencari ikan di Sungai Batang Mahat.

Ketika itu tubuh Muklis tersangkut di antara sampah yang hanyut pascabanjir. Warga tak berani mengevakuasinya dan juga kebingungan lantaran kepolisian tak bisa dihubungi akibat buruknya sinyal pasca bencana.

Selain itu warga juga tidak bisa ke kantor polisi lantaran akses jalan amblas dan longsor sejak Jumat semalam. Kebetulan, tiga orang anggota Polsek XIII Kotokampar sedang berpatroli via sungai untuk memonitor banjir.

"Langsung kita koordinasi, karena lokasi penemuan mayat ini wilayah hukumnya bukan masuk Polsek XIII Kotokampar. Kita segera bantu evakuasi jasad korban dibantu perahu karet," kata Kapolsek XIII Kotokampar AKP Handoko Sujaryanto.

Dia mengatakan, pihaknya sempat kesulitan akibat beratnya medan dari sungai ke darat. Akhirnya aparat berinisiatif mengangkatnya di Jembatan Sungai Kampar I, Desa Tanjungalai, Kecamatan XIII Kotokampar.

"Kita bawa pakai ambulans. Kalau dari identitas yang ditemukan di saku celana korban, dia bernama Muklis, warga Tanjungbalik Kecamatan Pangkalan, Kabupaten Limapuluhkota, Sumbar," papar kapolsek.
Hal itu diperkuat oleh keterangan saksi yang memang mengenal almarhum Muklis. "Kita bawa ke Puskesmas Pangkalan. Pihak keluarganya juga sudah dihubungi," ujarnya. ***

Editor:
Fanny R Sanusi

wwwwww