Home > Berita > Riau

Pelarian Pengunggah Percakapan Palsu Kapolri dengan Kapolda Jawa Berakhir di Kebun Kawasan Bantan Kabupaten Bengkalis

Pelarian Pengunggah Percakapan Palsu Kapolri dengan Kapolda Jawa Berakhir di Kebun Kawasan Bantan Kabupaten Bengkalis

Ilustrasi.

Sabtu, 04 Maret 2017 17:17 WIB
BENGKALIS, POTRETNEWS.com - Pengunggah screenshoot percakapan palsu antara Kapolri Jenderal Tito Karnavian dengan Kapolda Jawa Barat Anton Charlian ditangkap Bareskrim Mabes Polri. Pelaku penggugah percakapan palsu di Facebook itu ditangkap di Kecamatan Bantan, Kabupaten Bengkalis, Riau. Kapolres Bengkalis AKBP Hadi Wicaksono dikonfirmasi membenarkan adanya hal tersebut. Dia menyebut penangkapan berlangsung pada Kamis 2 Maret 2017 malam. "Kita turut membantu sebagai penunjuk jalan," kata mantan Kapolres Indragiri Hilir ini di Pekanbaru, Riau, Jumat (3/3/2017), dilansir potretnews.com dari liputan6.com.

"Nanti dibawa ke Jakarta, di sini (Bengkalis) kita hanya membantu saja," sebut mantan Kabag Dalpers Polda Riau ini. Data diperoleh, penangkapan berlangsung di sebuah kebun di Desa Bantantua, Kacamatan Bantan, Kabupaten Bengkalis. Terduga penggugah percakapan palsu Kapolri dengan Kapolda Jabar itu sendiri tercatat lahir di Kota Dumai dan tinggal di Jalan Tamansari, kecamatan tersebut.

Dalam penangkapan ini petugas juga turut menyita satu unit tablet FJ3 warna merah putih dan satu Unit telepon genggam merk Nokia 1011 Warna Biru. Penangkapan terduga sesuai laporan Polisi Nomor : LP/234/III/2017/Bareskrim, tanggal 01 Maret 2017. Proses penangkapan berlangsung ketika Tim Bareskrim melakukan cek pos, dan keberadaannya diketahui di desa tersebut.

Selanjutnya dilakukan pencarian dan terduga ditemukan di sebuah kebun. Terduga langsung diamankan dan dibawa ke Mapolres Bengkalis, berikutnya ke Jakarta untuk penyidikan lebih lanjut.

Sebelumnya, terduga Puji dalam sebuah postingan media sosial menyebut Anonymous telah meretas percakapan WhatsApp Tito Karnavian dengan Anton Charliyan dalam upaya skenario 'sinetron petasan panci' di Bandung.

Dalam pesan itu terdapat percakapan antara Kapolri dan Kapolda Jabar yang menyebut peristiwa tersebut merupakan pesanan khusus dari sembilan naga melalui Megawati. Masih dalam percakapan itu, digambarkan bahwa peristiwa teror bom Bandung berkaitan erat dengan rencana kunjungan Raja Arab Saudi yang hendak melakukan investasi di Indonesia dan berpotensi menggagalkan rencana komunis Cina untuk menguasai Indonesia. ***

Editor:
Farid Mansyur

Kategori : Riau, Bengkalis, Umum, Hukrim
wwwwww