Jembatan yang Ambruk di Desa Bente Indragiri Hilir Dibangun di Era Bupati Rusli Zainal

Jembatan yang Ambruk di Desa Bente Indragiri Hilir Dibangun di Era Bupati Rusli Zainal

Jembatan Bente di Kecamatan Mandah, Kabupaten Inhil, ambruk. (foto: istimewa via goriau.com)

Jum'at, 03 Maret 2017 17:15 WIB
TEMBILAHAN, POTRETNEWS.com - Jembatan besi di Desa Bente Kecamatan Mandah Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), Riau, ambruk sekitar pukul 07.30 WIB pagi tadi. Kejadian itu mengejutkan warga, apalagi saat bersamaan seorang pelajar SMA 2 Mandah, Anjeng (16), yang melintasi jembatan hendak menuju sekolah, ikut tenggelam bersama motor yang dikendarainya. "Alhamdullilah, Anjeng dan motornya berhasil diselematkan warga yang langsung terjun ke sungai, seketika setelah kejadian itu. Waktu ambruk, cuma Anjeng yang ada di atas jembatan, kondisi air Sungai Takajalan cukup tinggi karena beberapa hari ini hujan di desa kami," kata Kades Bente Suhaimi seperti diberitakan GoRiau.com, Jumat (3/3/2017) siang, yang dilansir potretnews.com.

Peristiwa ambruknya jembatan besi yang dibangun tahun 2002 lalu, semasa Rusli Zainal menjabat Bupati Inhil, menjadi viral di media sosial. Sejumlah foto-foto dikirim warga melalui akun Facebook dan Twitter.
Suhaimi menjelaskan, pihaknya sudah sering menyampaikan kondisi jembatan yang sudah tua itu kepada Pemkab Inhil, termasuk saat dilaksanakan musyawarah rencana pembangunan desa (musrenbangdes). Namun, sampai saat ini belum ada tanda-tanda jembatan itu diperbaiki, hingga akhirnya ambruk.

"Besinya udah banyak keropos, memang tak layak lagi, tapi ya mau gimana, tak ada juga diperbaiki pemerintah daerah. Kalau tak salah dibangun pada zaman Pak Rusli (mantan Gubernur Riau) tahun 2002 waktu dia jadi Bupati Inhil, yang bangun PT Hutama Karya, panjang jembatan besi ini sekitar 70 meter. Kalau tak salah dananya dari pusat," jelasnya.

Kondisi hingga siang ini, pihak kecamatan dan Polsek Mandah sedang berupaya mendatangkan alat berat guna mengangkat puing-puing jembatan yang tersisa. Puluhan warga juga bergotong royong untuk membersihakan puing jembatan dari sungai. Beberapa buah pompong sudah disiapkan sebagai alat transportasi alternatif bagi warga menuju ibukota kecamatan.

"Hanya ini satu-satunya jembatan yang digunakan warga untuk pergi ke Mandah. Jembatan itu menghubungkan antar desa di kampung kami. Sekarang terpaksa pakai pompong dulu untuk nyeberang. Mudah-mudahan bisa secepatnya diperbaiki," ujar kades. ***

Editor:
Fanny R Sanusi

wwwwww