Home > Berita > Siak

103 Pelajar SMK Ikuti Sertifikasi TKJ, Kadisdikbud Siak: Itu Modal Bersaing di Era MEA

103 Pelajar SMK Ikuti Sertifikasi TKJ, Kadisdikbud Siak: Itu Modal Bersaing di Era MEA

Ilustrasi. (foto: internet)

Kamis, 16 Februari 2017 22:51 WIB
Sahril Ramadana
SIAK, POTRETNEWS.com  - Sebanyak 42 orang lulusan sekolah menengah kejuaraan (SMK) di daerah Kabupaten Siak Provinsi Riau, sudah menyebar di berbagai perusahaan ternama di kawasan Asia Tenggara. Lulusan itu merupakan peraih sertifikat Teknik Komputer Jaringan (TKJ) pada 2015 lalu. Saat ini, sebanyak 103 pelajar jurusan TKJ dari berbagai SMK di daerah setempat, kembali mengikuti proses sertifikasi tersebut, Jumat besok (17/2/2017). Mereka akan melewati ujian akhir di SMKN 1 Kandis. Peserta langsung diuji oleh pihak Balai Sertifikasi Profesi TKJ dari Surabaya Provinsi Jawa Timur, sebagai Badan Nasional Standarisasi Profesi.

"Kita cukup bangga anak-anak SMK di Kabupaten Siak turut bersaing secara global. Saya meyakini dari 103 yang ikut sertifikasi itu, 99 persen bisa lulus. Sebab saya tahu komptensi mereka. Tahun lalu, dari 46 yang ikut 42 lulus dan semuanya terserap di berbagai perusahaan berkelas," kata Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Siak Kadri Yafis, Kamis (16/2/2017).

Ia juga menjelaskan, tujuan mereka mengikuti sertifikasi itu untuk memberikan sertifikat keahlian jurusan TKG. Sertifikasi itu sebagai modal untuk bersaing di dunia kerja dengan kawasan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Sehingga tidak hanya berpeluang bekerja di perusahaan berkelas dalam negeri tetapi se kawasan ASEAN.

"Ini baru dua kali diikuti anak-anak kita dari Siak. Sedangkan pelaksanaan ujiannya baru pertama kali dilaksanakan di kabupaten Siak," ujar Kadri.

Pelaksanaan sertifikasi itu juga bekerja sama dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika. Proses yang dilalui peserta mulai dari tes administrasi, pendalaman materi dan ujian akhir. Sedangkan keahlian yang dimilikinya langsung dipatenkan sehingga peserta benar-benar diakui keahliannya secara nasional dan kawasan ASEAN.

"Ketika MEA diberlakukan sejak 31 Desember 2015, ranah persaingan tidak lagi pada ijazah formal. Namun sumber daya manusia yang benar-benar mumpuni. Salah satu program nasional yang mampu bersaing dalam hal ini adalah proses sertifikasi ini," ucap dia. ***

Kategori : Siak, Riau, Umum, Pemerintahan
wwwwww