Home > Berita > Riau

Negara Masih Andalkan Pulp sebagai Penyumbang Devisa

Negara Masih Andalkan Pulp sebagai Penyumbang Devisa

Ilustrasi.

Rabu, 01 Februari 2017 14:52 WIB
JAKARTA, POTRETNEWS.com - Industri pulp Indonesia masih menjadi andalan devisa negara karena menempati urutan ketujuh penyumbang devisa nonmigas dengan nilai 3,79 miliar dolar AS. "Industri pulp dan kertas juga menyerap sebanyak 260 ribu tenaga kerja langsung dan 1,1 juta tenaga kerja tidak langsung," kata Direktur Jenderal Industri Agro Kementerian Perindustrian Panggah Susanto, seperti ditulis laman rimanews.com yang dilansir potretnews.com.

Kapasitas industri pulp nasional pada 2017 akan meningkat dari 7,93 juta ton menjadi 10,43 juta ton per tahun, sementara kapasitas industri kertas nasional bakal mencapai 12,98 juta ton per tahun.

"Dengan perkebunan kelapa sawit yang saat ini telah mencapai luas sekitar 11,3 juta hektar, tentunya potensi TKKS cukup besar," kata Panggah, sembari menambahkan industri pulp dan kertas berperan penting terhadap pertumbuhan ekonomi nasional, antara lain dilihat dari kontribusi dalam perolehan devisa sebesar 5,38 miliar dolar AS pada tahun 2015.

Menurutnya, beberapa proyek industri pulp dan kertas lainnya akan segera menyusul, yaitu Unit Produksi Kertas Tissue PT. OKI dengan kapasitas 500 ribu ton per tahun yang diperkirakan mulai berproduksi pada Juni 2018.

Kemudian proyek PT Sateri Viscose International di Pelalawan Riau, yang akan memproduksi dissolving pulp untuk rayon dan kertas digital.

Panggah menegaskan, industri pulp dan kertas ditetapkan sebagai salah satu industri prioritas melalui PeraturanPemerintah No. 14 Tahun 2015 tentang Rencana Induk Pengembangan Industri Nasional, mengingat Indonesia memiliki keunggulan komparatif terutama di bidang bahan baku dibandingkan dengan negara-negara pesaing yang beriklim subtropis. ***

Editor:
Hanafi Adrian

wwwwww