Home > Berita > Siak

Pembangunan GOR Kampung Sri Gading Lubukdalam Berbiaya Rp190 Juta Terbengkalai, Warga: Mendingan untuk Hal Lain yang Bermanfaat

Pembangunan GOR Kampung Sri Gading Lubukdalam Berbiaya Rp190 Juta Terbengkalai, Warga: Mendingan untuk Hal Lain yang Bermanfaat

Tampak tiang Gedung Olahraga (GOR) berdiri kokoh di pinggir jalan Kampung Sri Gading, Kecamatan Lubukdalam, Kabupaten Siak, Riau. (potretnews.com/sahril ramadana)

Kamis, 19 Januari 2017 14:09 WIB
Sahril Ramadana
SIAK, POTRETNEWS.com  - Masyarakat Kampung Sri Gading, Kecamatan Lubukdalam, Kabupaten Siak, Riau, mempertanyakan kelanjutan pembangunan Gedung Olahraga di kampung itu. Pasalnya, sampai saat ini belum ada kabar tentang kelanjutan gedung tersebut. Apalagi, belum lama ini, Penghulu Kampung Sri Gading Subandi menyampaikan, hingga saat ini belum ada titik terang terkait sumber dana yang akan dialokasikan untuk kelanjutan pembangunan gedung tersebut.

"Terkait kelanjutan pembangunan gedung itu memang sudah kita ajukan kembali, yang bersumber dari dana APBN, tapi tidak bisa. Kalau dari ADD, sudah jelas tidak bisa lagi," kata Subandi.

Sementara, ia tidak menampik bahwa pembangunan gedung itu dikerjakan pada pertengahan tahun 2016 lalu yang menelan anggaran sebesar Rp 190 juta bersumber dari anggaran dana desa (ADD) kampung tersebut.

Bahkan, dana sebesar itu sudah "habis" hanya untuk biaya pengecoran (pembangunan, red) ke delapan tiang gedung yang sudah berdiri kokoh di pinggir jalan kampung itu.

Terbengkalainya pembangunan gedung, membuat warga di kampung itu bertanya-tanya. Salah seorang warga sebut saja namanya mimin (39) mengatakan, seharusnya pembagunan gedung itu harus dilanjutkan, karena sangat dibutuhkan warga kampung Sri Gading.

Apalagi lanjutnya, GOR ini nantinya sebagai salah satu cara untuk mendongkrak kreativitas anak muda yang ada di kampung tersebut. Maka itu, pembangunan gedung tersebut seharusnya tidak boleh ditunda-tunda.

"Kalau memang tidak dilanjutkan, sangatlah rugi. Apalagi tiang-tiang sudah berdiri kokoh. Seharusnya pemerintah kampung harus memiliki perencanaan yang matang ketika hendak membangun. Kalau begini kan hanya buang-buang uang saja. Mending tadi dialokasikan ke hal-hal lain yang bermanfaat bagi masyarakat," keluh Mimin kepada potretnews.com, Kamis (19/1/2017). ***

Kategori : Siak, Umum, Peristiwa
wwwwww