Cerita Seorang Siswi di Bengkalis yang Kena Rayuan Maut Pria Satu Sekolah lalu Pacaran Kebablasan hingga Hamil

Cerita Seorang Siswi di Bengkalis yang Kena Rayuan Maut Pria Satu Sekolah lalu Pacaran Kebablasan hingga Hamil

Ilustrasi.

Minggu, 18 Desember 2016 12:30 WIB
BENGKALIS, POTRETNEWS.com - Masa-masa di Sekolah memang sangat indah, namun jika salah dalam pergaulan semua harapan di masa depan akan sirna. Para pelajar banyak yang kebablasan dalam menjalin hubungan asmara, rayuan maut sang pria pun membuat wanita tak berdaya untuk merelakan kesuciannya sampai mengalami hamil.

Seperti yang dialami Li (16), salah seorang pelajar sekolah menengah atas di Kabupaten Bengkalis Provinsi Riau. Jalinan asmaranya bersama sang kekasih (Jo) kelewat batas. Mereka berdua menimba ilmu di sekolah yang sama, namun hubungan mereka terlalu jauh, hingga bermain bersama ke rumah sang pria untuk melakukan layaknya hubungan suami istri.

Setelah berbulan-bulan melakukan hubungan yang tak sepantasnya dilakukan tanpa ikatan pernikahan, Li pun hamil. Ini baru diketahui saat perutnya mulai membuncit dan tidak datang bulan, pada 1 Desember 2016 lalu. Pagi itu sekitar pukul 06.30 WIB, hasil test pack menunjukan positif, artinya Li hamil.

"Setelah mengetahui dirinya hamil, korban menceritakan apa yang dialaminya kepada orang tuanya," kaya Kapolres Bengkalis AKBP Hadi Wicaksono SIK, Sabtu (17/12/2016), seperti dikutip potretnews.com dari merdeka.com.

Awalnya, sang ayah AM (49) kaget mendegar pengakuan korban. Kemudian, menanyakan siapa ayah dari jabang bayi yang ada dalam kandungan korban. Li pun membeberkan dia pernah berhubungan intim dengan teman sekolahnya Jo, di rumah pelaku di sebuah desa, di kabupaten Bengkalis.

Masih belum percaya, ayah korban mengajak anaknya ke puskesmas untuk mengecek benar atau tidaknya isi dalam kandungan tersebut. Ternyata, bidan puskesmas juga mengatakan korban positif hamil. Ayah korban pun kecewa bercampur amarah lantaran Li masih berstatus pelajar.

"Ayah korban kemudian datang ke rumah pelaku untuk bertemu orangtua si pelaku itu. Namun, tidak menemukan jalan keluar atas apa yang dialami korban," ucap Wicak.

Kemarahan ayah korban pun semakin bertambah, dengan mengajak sang anak, AM selanjutnya menuju kantor Polres Bengkalis untuk melaporkan pelaku. Dia berharap pelaku dapat hukuman yang setimpal seperti yang dialami anaknya, padahal ayah korban berniat menyelesaikan masalah tersebut secara kekeluargaan.

"Ayah korban tidak terima atas sikap orangtua pelaku, atas kejadian tersebut ayah korban melaporkan ke Polres Bengkalis. Kasus ini sedang kita selidiki, pelaku akan kita panggil untuk menindaklanjuti laporan ini," ujar perwira menengah jebolan Akademi Kepolisian tahun 1996 ini. ***

Editor:
Hanafi Adrian

Kategori : Hukrim, Umum, Bengkalis
wwwwww