Home > Berita > Inhil

Ada 170 Kasus HIV/AIDS di Inhil, yang Terbanyak Karyawan Swasta dan Ibu Rumah Tangga

Ada 170 Kasus HIV/AIDS di Inhil, yang Terbanyak Karyawan Swasta dan Ibu Rumah Tangga

Dari kiri: Kasdim Mayor Suratno, Dandim Letkol Inf Jey Hadiyanto, Kadiskes Zainal Arifin dan Sekretaris KPA Umar Pulungan.

Kamis, 01 Desember 2016 14:27 WIB
Muhammad Yusuf
TEMBILAHAN, POTRETNEWS.com - Memperingati Hari AIDS Sedunia yang jatuh pada tanggal 1 Desember 2016, Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) Provinsi Riau berkerja sama dengan Kodim 0314 selaku leading sector dalam mengadakan beberapa kegiatan. Yang pertama adalah pelatihan kader untuk penyuluhan, sosialisasi terkait bahaya HIV/AIDS di makodim beberapa waktu lalu yang diikuti oleh Anggota Kodim 0314 Inhil dan masyarakat.

"Kemudian pada hari ini kami mengadakan kegiatan puncak peringatan Hari AIDS Sedunia dengan mengikutsertakan pemuda, pelajar khususnya bagi mereka dalam usia produktif dan terakhir kami akan lakukan kegiatan simpatik turun ke jalan guna mensosialisasikan bahaya HIV/AIDS dan mengajak masyarakat untuk menghindarinya," kata Kasdim 0314 Inhil Mayor Suratno yang juga merupakan Ketua Panitia Peringatan Hari AIDS Sedunia Kabupaten Inhil di Markas Kodim 0314 Inhil, Kamis (1/12/2016).

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Inhil Zainal Arifin menyatakan ada 170 kasus HIV AIDS yang ada di Inhil. "Dari 170 didominasi olah karyawan swasta sebanyak 43 kasus dan ibu rumah tangga sebanyak 40 kasus," katanya.

Untuk menghindari penyakit berbahaya ini, dia menganjurkan kepada masyarakat Inhil untuk melakukan 4 cara pencegahan, yakni jangan melakukan hubungan seksual bagi yang belum menikah, setia pada pasangan, memakai kondom dan menghindari penggunaan obat-obatan terlarang.

Sedangkan Kodim 0314 Inhil, Letkol Inf Jey Hadiyanto berterima kasih atas dilibatkannya Kodim 0314 dalam kegiatan peringatan AIDS Sedunia ini.

"Kodim akan melakukan pemeriksaan bagi anggota beserta istri terkait penyakit HIV/AIDS ini. Pemeriksaan akan jadi tolak ukur bagaimana taraf kesehatan di dalam Kodim sendiri," tuturnya.

Menurut Jey, setelah melakukan pemeriksaan dalam internal sendiri, barulah Kodim akan keluar guna mencegah penyebaran HIV/AIDS di masyarakat. "Meski Inhil dikenal sebagai daerah religius, namun bukan berarti hal seperti itu tidak ada. Jadi kami mengajak masyarakat untuk bersama-sama menghindari penyakit yang belum ada obatnya ini," ujarnya. ***

Kategori : Inhil, Umum, Pemerintahan
wwwwww