Cuaca Buruk Sulitkan Pencarian Penumpang Kapal yang Hilang ”Ditelan” Ombak Bono Pelalawan, Berikut Identitas Para Korban

Cuaca Buruk Sulitkan Pencarian Penumpang Kapal yang Hilang ”Ditelan” Ombak Bono Pelalawan, Berikut Identitas Para Korban

Tim gabungan evakuasi dua korban tewas akibat diterjang ganasnya gelombang Bono, Pelalawan.

Rabu, 30 November 2016 22:45 WIB
PEKANBARU, POTRETNEWS.com - Tim gabungan dari kepolisian, BPBD dan Basarnas, mengalami kendala dalam pencarian korban speedboat yang terbalik usai dihantam ganasnya ombak Bono nan fenomenal, di Kabupaten Pelalawan, Riau, Rabu (30/11/2016). Kendala tersebut akibat buruknya cuaca, yang dilanda hujan deras, sehingga mengakibatkan arus sungai menjadi deras. "Kita maksimalkan (pencarian korban, red). Hanya saja di lokasi dilanda hujan deras," kata Kepala BPBD Pelalawan Hadi Pinandio sebagaimana dikutip potretnews.com dari GoRiau.com.

Menurut data kepolisian sementara ini, ada dua korban meninggal dunia akibat peristiwa tersebut. Identitas mereka adalah Muhammad Syairozi, umur 32 tahun dan Julianto, berusia 31 tahun. "Ada dua penumpang lagi yang belum ditemukan," kata Kapolres Pelalawan, AKBP Ari Wibowo.

Dua penumpang kapal cepat yang masih hilang ini adalah Nur, umur 34 tahun serta Abdul Fayat, yang tak lain adalah bayi berusia 11 bulan. "Bayi tersebut anak dari salah seorang penumpang yang berhasil selamat," lanjutnya menjelaskan.

Kapal cepat bernama Gertiga Express ini diketahui sedang membawa 23 penumpang (yang terdaftar via tiket) serta tujuh penumpang lainnya tanpa tiket. 17 orang diantaranya berhasil selamat dan dievakuasi dari sungai, termasuk kapten kapal bernama H Sayuti dan dua anak buahnya.

"Kapal tersebut berangkat dari Tj Batu, Kecamatan Kundur Kabupaten Karimun menuju Pangkalan Kerinci. Ketika persis di perairan Sungai Kampar, antara Sei Turip dan Tj Baubau, speedboat dihadang gelombang Bono dan terbalik," ulas Ari Wibowo.

Saat gelombang Bono muncul, kapten kapal sempat berusaha mempercepat laju speedboatnya, dengan maksud menerobos gelombang fenomenal tersebut. Nahas, deras dan tingginya gelombang membuat kapal cepat itu hilang keseimbangan lalu terbalik. ***

Editor:
Fanny R Sanusi

Kategori : Pelalawan, Peristiwa
wwwwww