Waduh, Ada Kepala Sekolah di Kecamatan Mandau Bengkalis yang 5 Bulan Tak Ngantor

DURI, POTRETNEWS.com - Dalam kunjungan kerjanya ke Mandau beberapa hari lalu, Plt Dinas Pendidikan Bengkalis Provinsi Riau Edi Sakura SPd MPd melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke sejumlah sekolah. Didampingi Kepala UPT Dinas Pendidikan Mandau, Nasrizal, dia mendatangi 25 sekolah SD dan SMP. BACA JUGA:

. Dikabarkan Hanya 4 Hari Ngantor dalam Sebulan, ke Mana Kepala UPTD Puskesmas Kualakampar Pelalawan?

Dalam sidaknya itu, didapati salah seorang kepala sekolah (kepsek) yang tidak masuk kantor selama 5 bulan. Dikatakan Edi, pada sidak yang dilaksanakannya Sabtu (29/10/2016) lalu, hampir rata-rata kepala sekolah tidak berada di tempat alias sudah pulang lebih awal.

”Untuk kepala sekolah bersangkutan yang sudah tidak masuk ke sekolah selama 5 bulan itu akan diberikan sanksi dan juga tindakan tegas," kata Edi Sakura sebagaimana dikutip potretnews.com dari GoRiau.com.

Selanjutnya, Edi juga mengaku sangat prihatin dengan sejumlah sekolah yang dikunjunginnya. Sebab mayoritas sekolah belum memiliki pagar, tingkat kebersihan lingkungan yang masih kurang hingga perlu dilakukan kerjasama antar guru dan siswa.

”Setiap kepala sekolah harus bisa nenciptakan lingkungan sekolah yang hijau dan asri serta menata lingkungan sekolah yang baik dari luar sekolah maupun kedalam sekolah," ucap Edi mengingatkan.

Tidak hanya itu, pihaknya juga berharap semua kepala sekolah proaktif dalam membuat maupun melakukan pengajuan proposal kepada Dinas Pendidikan Bengkalis. Sementara untuk pengajuan peanggarannya akan dilakukan pada 2017 mendatang.

Dikatakan Edi, rencananya sidak akan terus dilaksanakan hingga bulan Desember 2016 nanti. Hingga saat ini, sudah 182 sekolah dalam 4 kecamatan yaitu kecamatan Bukitbatu, Kecamatan Siak Kecil, Kecamatan Rupat dan Kecamatan Mandau yang dikunjungi.

"Dari total sekolah se Kabupaten Bengkalis dari TK 115, SD 335, SMP 96, SMA dan SMK 66 serta memiliki jumlah guru sebanyak 6200 orang, secara bertahap akan kita kunjungi semua," ujarnya. ***

Editor:
Fanny R Sanusi