Dituding Selingkuh dengan Abang Ipar, Dihujat hingga Dimartil Suami hingga Rahangnya Patah, Begini Kisah Pilu Guru TK di Pekanbaru Dianiaya di Depan Anak

Dituding Selingkuh dengan Abang Ipar, Dihujat hingga Dimartil Suami hingga Rahangnya Patah, Begini Kisah Pilu Guru TK di Pekanbaru Dianiaya di Depan Anak

Ilustrasi.

Selasa, 13 September 2016 23:29 WIB
PEKANBARU, POTRETNEWS.com - Dugaan perselingkuhan yang menjadi penyebab, kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang dialami Ratna (32) akhirnya mulai terungkap. Ini terbukti setelah dia memberikan keterangan, jika dirinya tidak pernah sama sekali bermain serong (selingkuh) seperti yang ditudingkan oleh suaminya (pelaku) HA (31). Pasca-operasi rahangnya yang patah akibat dihantam palu oleh pelaku, Jumat, awal September 2016 lalu. Ratna (korban) yang ditemui di RSUD Arifin Achmad, Selasa (13/9/2016) mengungkapkan semua yang Ia alami hingga akhirnya terbaring di rumah sakit dengan kondisi yang mengenaskan.

"Beberapa hari sebelum kejadian, tepatnya Selasa, 30 Agustus 2016, Dia (HA) merampas handphone saya dan menuduh saya berselingkuh. Karena saya tau dia orangnya tempramen dan suka marah, saya biarkan saja dulu handphone-nya sama dia. Saya tidak mau cari masalah," kata Ratna mengawali pembicaraannya.

Ratna yang ternyata sudah dua tahun pisah rumah dengan suaminya itu menuturkan, beberapa jam sebelum kejadian, jumat (2/9/2016) itu, Ia mendapat kabar dari temannya, jika dirinya baru saja update status di Facebook. Namun, status tersebut terkesan menjatuhkan nama baik korban.

"Saya tidak terima dia menggunakan Facebook saya untuk buat status yang tak jelas. Saya buat akun Facebook itu untuk promosi sekolah saya, kalau seperti itu, orang-orang kan jadi berpikirian jelek tentang saya," ujar Ratna lirih berusaha menahan air mata yang mulai menetes.

Tak ingin pelaku berbuat lebih jauh lagi dengan Facebook miliknya, Jumat sore, Ratna akhirnya beranikan diri untuk menjumpai suaminya (pelaku) di bengkel, jalan lintas Timur, Kecamatan Tenayanraya, Pekanbaru bersama dengan anak perempuannya berusia 3,9 bulan.

Bertemu dengan pelaku, menjadi awal persitiwa berdarah yang dialami guru di salah satu Taman Kanak-kanak (TK) di Pekanbaru itu terjadi, Ratna yang tidak terima Facebook-nya digunakan untuk menjelek-jelekkannya, memaksa untuk meminta kembalihandphone miliknya.

Ternyata tak mudah meminta kembali handphone miliknya, Ratna bahkan sempat bersitegang dengan pelaku yang kembali menuding dirinya dan mengatainya sebagai wanita nakal. Tidak sebatas hanya menghujat, pelaku mempermalukan Ratna di depan rekan kerja pelaku.

"Ek (salah seorang karyawan bengkel tempat pelaku bekerja) ambilkan gajiku, kasih dia (Ratna) Rp2 juta," ucap Ratna menirukan perkataan pelaku yang menganggapnya sering berhubungan bersama pria lain.

"Setelah itu, dia (HA) lempar sesuatu ke arah saya, tapi tidak kena. Tiba-tiba saja, dia ambil palu dan langsung dipukulkannya ke wajah saya di depan anak saya itu. Tidak habis pikir, bagaimana mental anak saya nantinya melihat ibunya seperti itu. Saya baru sadar setelah di atas mobil Polisi dalam perjalanan ke Puskesmas Tenayanraya," ujarnya. ***

Editor:
Wawan Setiawan

Sumber:
GoRiau.com

wwwwww