Calon Haji Berpaspor Palsu yang Ditahan Imigrasi Filipina Ada yang Berasal dari Riau

Calon Haji Berpaspor Palsu yang Ditahan Imigrasi Filipina Ada yang Berasal dari Riau

Kementerian Luar Negeri menyatakan, sebagian besar dari 177 WNI yang ditahan pihak Imigrasi Filipina tersebut berasal dari Sulawesi Selatan. Ada juga yang dari Riau. (foto: cnn indonesia)

Senin, 22 Agustus 2016 11:46 WIB
JAKARTA, POTRETNEWS.com - Verifikasi awal Kementerian Luar Negeri mencatat, sebagian besar dari 177 warga negara Indonesia yang ditahan pihak Imigrasi Filipina saat hendak terbang ke Arab Saudi untuk ibadah haji, berasal dari Sulawesi Selatan. "Mayoritas WNI berasal dari Sulawesi Selatan. Lebih dari 50 persen," kata Direktur Jenderal Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Kementerian Luar Negeri Lalu M. Iqbal, dalam keterangannya, Minggu (21/8/2016).

Selebihnya, WNI yang tertangkap, kata Iqbal, berasal dari Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Timur, DKI Jakarta, Kalimantan Utara, Jawa Barat, Jambi, Riau, Sumbawa, DI Yogyakarta, Banten, dan Lampung.

Iqbal mengatakan, tadi malam tim Kedutaan Besar RI dengan bantuan dua orang dari Kemlu, telah melakukan verifikasi verbal terhadap 177 orang tersebut. Saat ini, kata dia, pihaknya tengah memverifikasi data melalui sistem imigrasi.

"Untuk mendapatkan kepastian secara yuridis status kewarganegaraan ke-177 orang tersebut saat ini sedang dilakukan pengecekan data melalui Sistem Informasi Manajemen Keimigrasian (SIMKIM)," ujar Iqbal.

Iqbal menambahkan, KBRI di FIlipina telah memasok kebutuhan logistik harian para WNI, seperti makanan, minuman, obat-obatan, pakaian dan perlengkapan sanitasi. Selain itu, KBRI kata dia, juga telah membentuk tim piket siaga 24 jam agar dapat memantau keadaan seluruh 177 orang tersebut.

"Untuk merespon setiap perkembangan yang membutuhkan penanganan secara cepat," tambahnya.

Seperti dilaporkan media lokal Filipina, Manila Bulletin, Komisioner Biro Imigrasi setempat, Jaime Morente, mengatakan bahwa para WNI ini masuk ke Filpina sebagai turis. Namun kemudian, mereka berangkat dari Filipina sebagai rombongan haji.

Sementara, dilansir dari GMA Network, Juru Bicara Biro Imigrasi Filipina, Antonette Mangrobang, menuturkan bahwa para WNI ini mengaku menggunakan kuota haji Filipina karena antrean panjang pada kuota haji Indonesia.

Sedangkan, Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama Abdul Jamil di Jeddah, mengimbau warga negara Indonesia yang akan berhaji agar menggunakan jalur resmi.

"Saya tentu mengimbau jangan menggunakan modus seperti itu. Apalagi, meminta visa di negara lain," katanya seperti dilansir dari Kantor Berita Antara, Sabtu (20/8/2016) malam waktu Arab Saudi.

Abdul meminta warga yang ingin berhaji untuk mendaftarkan diri sedini mungkin, karena ketersediaan kuota dan minat memang tidak berimbang. Namun, kata dia, dengan melalui jalur resmi, semua terjamin kepastiannya, baik terkait keberangkatan, bimbingan manasik, maupun akomodasi. ***

Editor:
Wawan Setiawan

Sumber:
Cnnindonesia.com

Kategori : Peristiwa, Riau
wwwwww