Home > Berita > Inhil

Wardan Disarankan Fokus Bangun Daerah dan Tak Ngotot Rebut Kursi Ketua Golkar Inhil

Wardan Disarankan Fokus Bangun Daerah dan Tak Ngotot Rebut Kursi Ketua Golkar Inhil

HM Wardan (kiri/baju batik) berbincang dengan politisi Partai Golkar Kabupaten Indragiri Hilir, di sela-sela Musda IX Partai Golkar Riau di Pekanbaru, beberapa waktu lalu.

Selasa, 26 Juli 2016 14:39 WIB
Muhammad Yusuf
TEMBILAHAN, POTRETNEWS.com - Bupati Indragiri Hilir (Inhil) Provinsi Riau, HM Wardan diminta untuk tetap fokus memimpin daerah dan tidak ikut dalam dinamika dunia perpolitikan yang akan menguras energi dan bisa memecah konsentrasi dalam membangun daerah. Hal itu disampaikan aktivis Masyarakat Peduli Inhil (MPI), Tengku Suhendri terkait dengan pencalonan Bupati HM Wardan sebagai Ketua DPD II Partai Golkar Kabupaten Inhil dalam musda dalam waktu dekat.

"Kami sangat menyayangkan keputusan Pak Bupati Wardan untuk berkontestasi memperebutkan kursi Golkar 1 Kabupaten Inhil dalam Musda (Musyawarah Daerah) yang akan segera digelar. Padahal masih banyak ’pekerjaan rumah’ yang mesti diselesaikan di Inhil," ujarnya.

Tak hanya sampai di situ, menurut penuturan Tengku Suhendri, sebagian kalangan masyarakat mengkhawatirkan kondisi kesehatan Bupati HM Wardan yang sempat melemah beberapa waktu lalu, dikarenakan jadwal yang begitu padat.

"Kemarin, beliau sempat pingsan karena faktor kelelahan. Nantinya, seandainya beliau memenangkan posisi Ketua DPD II Partai Golkar Inhil, jadwal Bbliau pasti akan semakin padat. Dikhawatirkan akan berdampak buruk terhadap kesehatan beliau. Untuk diketahui, mengurus Partai itu menguras energi. Kami selaku masyarakat Inhil, berkata seperti ini sebab kami sayang dan cinta terhadap pemimpin kami," imbuh Tengku Suhendri.

Lebih lanjut, Tengku Suhendri juga mengatakan, dengan berhimpunnya Bupati HM Wardan ke dalam Partai Golkar, terlebih lagi sebagai ketua. Maka, objektivitas HM Wardan dalam mengambil kebijakan selaku kepala daerah akan ”terancam”.

"Tak tertutup kemungkinan, setiap kebijakan yang diambil nantinya sarat dengan muatan politis atau kepentingan serta kepentingan para penumpang Partai Golkar, jika dianalogikan Partai Golkar sebagai sebuah sampan atau perahu. Ketika hal itu terjadi, saya yakin ini akan semakin menghambat pembangunan di 'Negeri Seribu Parit'," tukasnya.

Terakhir, Tengku Suhendri meminta secara tegas untuk Bupati HM Wardan mengundurkan diri dari bursa pencalonan Ketua DPD II Partai Golkar Inhil. Dan berharap agar bupati lebih memfokuskan diri untuk pembangunan daerah Kabupaten Inhil.

"Sudahlah, mundur saja dari bursa pencalonan. Inhil beserta masyarakatnya butuh perhatian. Pembangunan masih belum optimal, bahkan cenderung lamban. Masih banyak aspek kehidupan di Inhil yang perlu dibenahi, perlu diurus. Kami memilih bapak (Bupati HM Wardan, red) kemarin bukan untuk memimpin partai, tapi untuk memimpin daerah, daerah Kabupaten Indragiri Hilir," tandasnya. ***

Kategori : Inhil, Politik
wwwwww