Home > Berita > Siak

Menyongsong Puncak Peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2016 di Kabupaten Siak; Selamatkan Tumbuhan dan Satwa Liar untuk Kehidupan

Menyongsong Puncak Peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2016 di Kabupaten Siak; Selamatkan Tumbuhan dan Satwa Liar untuk Kehidupan

Bupati Siak Drs H Syamsuar MSi bersama sejumlah pejabat pemkab meninjau Taman Nasional Zamrud, belum lama ini. (foto: humas setdakab siak)

Kamis, 09 Juni 2016 18:08 WIB
Advertorial
SIAK, POTRETNEWS.com - Hari Lingkungan Hidup (HLH) Sedunia 2016, atau lebih dikenal dengan World Environment Day (WED) 2016, baru saja diperingati pada 5 Juni lalu. Namun untuk tingkat nasional tahun ini, Pemerintah Indonesia melalui KementerianLingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) memundurkan jadwal beberapa minggu setelahnya. Adalah Siak, salah satu kabupaten kaya raya di Provinsi Riau yang dipercaya menjadi penyelenggara peringatan bersejarah itu. Wilayah ini telah resmi ditunjuk menjadi tuan rumah Hari Lingkungan Hidup Sedunia Tingkat Nasional.

Kabar tersebut menyusul setelah Surat Keputusan (SK) Taman Nasional Zamrud (TNZ) ditandatangani oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya.

Penunjukan Siak sebagai tuan rumah HLH Sedunia dibenarkan Sekjen KLHK Bambang Hendroyono, Rabu (17/5/2016) silam. Secara resmi surat penunjukan Siak juga sudah dikirim ke pihak pemkab. ''Benar sekali (surat sudah dikirim ke Pemkab Siak),'' kata Bambang, dalam keterangannya yang sudah dilansir di banyak media.

Menurut dia, rencananya akan digelar tanggal 23 Juli 2016 di Siak, sekaligus launching TNZ. Dijadwalkan peringatan puncak HLH Sedunia Tingkat Nasional ini, dihadiri langsung Presiden Joko Widodo.

https://www.potretnews.com/assets/imgbank/11062016/potretnewscom_n4vce_440.jpg
Danau Zamrud dipotret dari udara.

Menteri Siti Nurbaya, ungkap Bambang, beberapa waktu lalu sudah menyampaikan penunjukan Siak sebagai tuan rumah HLH Sedunia Tingkat Nasional pada Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman.

''Bu Menteri LHK sudah bertemu Gubernur Riau di Istana dan sudah diinfokan KLHK akan fokus ke Kabupaten Siak (persiapan HLH Sedunia),'' ungkapnya.

Bupati Siak Drs H Syamsuar MSi mengaku bersyukur Siak dipercaya sebagai tuan rumah HLH Sedunia 2016 Tingkat Nasional. Pihaknya juga telah menggelar rapat persiapan. Terlebih lagi akan dilakukan bersamaan dengan launching TNZ.

https://www.potretnews.com/assets/imgbank/11062016/potretnewscom_ntz9t_439.jpg
Bupati Siak Drs H Syamsuar MSi (kanan) menyusuri keindahan Danau Zamrud, belum lama ini. (foto: humas setdakab siak)

''Kami berterima kasih atas kepercayaan pada Siak untuk menjadi tuan rumah HLH Sedunia Tingkat Nasional. Selain itu juga terima kasih Ibu Menteri LHK telah menetapkan perubahan fungsi suaka margasatwa danau pulau besar/danau bawah dan hutan produksi Tasik Serkap menjadi Taman Nasional Zamrud sesuai SK 350/MenLHK/Setjen/OLA/5/2016 tanggal 4 Mei 2016,'' bebernya, sembari mengajak semua pihak menyambut Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2016 dengan tekad untuk memerangi perdagangan ilegal satwa liar.

Syamsuar sepertinya benar-benar ingin membumikan gawe ini ke semuan elemen di Kabupaten Siak. Potret itu terlihat dari unsur yang diundang pada Peringatan HLH Sedunia di halaman kantor bupati yang dia sendiri menjadi pemimpin upacaranya, Senin (6/6/2016) lalu.

Selain Wakil Bupati Drs H Alfedri MSi dan Sekretaris Daerah TS Hamzah, unsur forkopimda dan pejabat teras kabupaten, peringatan ini juga diikuti oleh para tokoh, PNS, Polri, TNI, pegawai honor, pelajar SMA, dan pimpinan organisasi.

Pada kesempatan itu, Syamsuar membacakan pidato Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya, yang secara spesifik menyinggung soal keanekaragaman hayati yang harus dilindungi dan ancaman kepunahan dari sebagian besar spesies hewan akibat dari perusakan habitat dan perburuan.

"Secara nasional, Kabupaten Siak menyesuaikan tema Hari Lingkungan Hidup 2016 yakni ’Selamatkan Tumbuhan dan Satwa Liar untuk Kehidupan’,” tutur Syamsuar.

Di penghujung peringatan, bupati beserta wakil bupati, unsur forkopimda dan Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) menyerahkan penghargaan kepada para pahlawan-pahlawan lingkungan yang ada di Kabupaten Siak.

Penghargaan tersebut diberikan kepada para Pecinta Lingkungan Kabupaten Siak 2016, di antaranya Masyarakat Peduli Api Setiono, Pembina Lingkungan Masdar, Kelompok Pecinta Alam Fauzan Azima, Penyuluh Lingkungan Hidup dan Kehutanan Setio Mulyo, Masyarakat Peduli Konservasi Tarmuji, Kelompok Tani Peduli Konservasi Agus S.

Selain menyerahkan penghargaan kepada para pecinta lingkungan Kabupaten Siak, Bupati juga menyerahkan penghargaan kepada sekolah-sekolah Adiwiyata yang berprestasi.

Untuk sekolah Adiwiyata berprestasi tingkat SD yakni, SDN 08 Minas, SDN 15 Perawang Barat, SDN 05 Perawang, SDN 04 Perawang Barat, SD Swasta Marsudirini, SDN 08 Kampung Rempang, SDN 01 Sungai Apit, SD Swasta Kimia Tirta Utama, SDN 08 Empang Pandan, SDN 03 Perawang Barat, SDN 04 Buatan Besar, SDN 09 Empang Pandan.

https://www.potretnews.com/assets/imgbank/11062016/potretnewscom_cebze_436.jpg
Bupati Siak Drs H Syamsuar MSi menyerahkan penghargaan sekolah Adiwiyata tingkat SD, SMP, dan SMA sempena Peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2016, di halaman kantor bupati, Senin (6/6/2016) lalu. (foto: humas setdakab siak)

Untuk tingkat SMP yakni, SMPN 4 Minas, SMPN 5 Tualang, SMPN 9 Tualang, SMPN 1 Tualang, SMPN 7 Tualang, SMPN 1 Sungai Apit, SMPN 1 Dayun, SMPN 1 Bunga Raya.

Dan untuk tingkat SMA yakni, SMAN 1 Koto Gasib, SMAN 5 Tualang, SMAN 2 Tualang, SMK Yamatu Tualang, SMAN 1 Sungai Apit, dan SMKN 1 Tualang.

Memeriahkan Peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia Tahun 2016 di Kabupaten Siak, pemerintah kabupaten melaksanakan serangkaian kegiatan di antaranya, lomba mewarnai tingkat pelajar PAUD, TK dan SD se-Kecamatan Siak dan Mempura, penanaman pohon di areal Kompleks Islamic Center, lomba fotografi dengan tema "Taman Nasional Zamrud", dan gotong royong massal di seluruh kecamatan dan kelurahan se-Kabupaten Siak.

Kemudian, lomba Insinyur Cilik tingkat SLTP se-Kecamatan Siak dan Mempura, seminar lingkungan hidup bersama LSM Peduli Lingkungan dan pelajar SLTA, pameran lingkungan hidup se-Provinsi Riau, dan sepeda santai bersama masyarakat Kabupaten Siak.

Puncak dari kegiatan ini ialah Peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia Tahun 2016 di Kabupaten Siak dan Malam Penganugerahan Hari Lingkungan Hidup Sedunia Tahun 2016.

Tema & Logo Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2016
Untuk diketahui, Tema dan logo Hari Lingkungan Hidup Sedunia Tahun 2016 (World Environment Day 2016) mengangkat isu tentang perdagangan ilegal satwa liar. United Nations Environment Programme (UNEP), program lingkungan PBB, yang kemudian mengangkat isu ”tanpa kompromi dalam memerangi perdagangan ilegal satwa liar” sebagai isu utama Hari Lingkungan Hidup Sedunia (World Environment Day) 2016 ini.

Hari Lingkungan Hidup atau World Environment Day (WED) merupakan salah satu kampanye global terbesar terkait pelestarian lingkungan hidup. WED bertujuan untuk menginspirasi setiap orang di bumi untuk mengambil tindakan dalam melestarikan lingkungan hidup. WED diperingati setiap tanggal 5 Juni.

https://www.potretnews.com/assets/imgbank/11062016/potretnewscom_hvktm_437.jpg
Go Wild for Life, Tema Hari Lingkungan Hidup 2016

Go Wild for Life, Tema Hari Lingkungan Hidup 2016
Tema Hari Lingkungan Hidup (World Environment Day) 2016 adalah memerangi perdagangan ilegal satwa liar. Tema ini diwujudkan dalam sebuah slogan, Go Wild for Life. Di mana perdagangan ilegal satwa liar telah menjadi mengikis keanekaragaman hayati di bumi dan mengancam kelangsungan hidup berbagai spesies yang mengagumkan seperti badak, harimau, dan gajah. Satwa-satwa liar tersebut saat ini menjadi hewan langka yang terancam punah.

Go Wild for Life, mengajak semua penduduk bumi untuk memerangi perdagangan ilegal dan tidak memberikan toleransi terhadap perdagangan ilegal satwa liar.

https://www.potretnews.com/assets/imgbank/11062016/potretnewscom_pn3jk_438.jpg
Logo Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2016

Logo Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2016
Berbeda dengan peringatan Hari Lingkungan Hidup tahun-tahun sebelumnya yang memiliki logo yang berbeda setiap tahunnya, kali ini United Nations Environment Programme (UNEP) membuat logo khusus untuk peringatan World Environment Day yang akan digunakan secara berkesinambungan.

Logo tersebut berupa fingerprint (sidik jari) yang berada dalam sebuah lingkaran. Lingkaran ini mengiaskan sebuah dunia. Sedangkan warna-warni dalam gambar sidik jari mewakili keragaman, tidak hanya manusia tetapi juga ekosistem di dunia. Sidik jari juga merepresentasikan individualitas. Sehingga dengan logo tersebut diharapkan menjadikan World Environment Day sebagai kekuatan inspiratif dari tindakan individu yang secara kolektif akan menjadi kekuatan yang besar dalam melakukan perubahan positif terhadap kehidupan di bumi.

Dalam memperingati Hari Lingkungan Hidup tahun 2016, logo Hari Lingkungan Hidup tersebut disandingkan dengan tema Hari Lingkungan Hidup 2016, Go Wild for Life.

Di Indonesia sendiri, lebih dari 270 spesies hewan telah terancam punah dengan status Critically Endangered dan Endangered. Dari jumlah tersebut, hewan dari kelas mammalia menduduki peringkat tertinggi dengan jumlah spesies yang terancam mencapai 91 spesies. Disusul oleh beraneka jenis burung (Aves) dengan jumlah spesies terancam mencapai 56 spesies, Malacostraca (26 spesies), Actinopterygii atau ikan bersirip kipas (19 spesies), Chondrichthyes atau ikan bertulang rawan (16 spesies), Insekta, Anthozoa, dan Reptilia (masing-masing 14 spesies), serta Amphibia (12 spesies).

Beberapa dari ratusan hewan langka di Indonesia itu antara lain:
1. Badak Jawa (Rhinoceros sondaicus)
2. Kanguru Pohon Wondiwoi (Dendrolagus mayri)
3. Pesut Mahakam (Orcaella brevirostris)
4. Macan Tutul Jawa (Panthera pardus melas)
5. Badak Sumatera (Dicerorhinus sumatrensis)
6. Kura-kura Hutan Sulawesi (Leucocephalon yuwonoi)
7. Elang Flores (Nisaetus floris)
8. Rusa Bawean (Axis kuhlii)
9. Burung Tokhtor Sumatera (Carpococcyx viridis)
10. Katak Merah (Leptophryne cruentata)
11. Jalak Bali (Leucopsar rothschildi)
12. Celepuk Siau (Otus siaoensis)
13. Burung Kacamata Sangihe (Zosterops nehrkorni)
14. Gagak Banggai (Corvus unicolor)
15. Tarsius Siau (Tarsius tumpara)
16. Beruk Mentawai (Macaca pagensis)
17. Gajah Sumatera (Elephas maximus)
18. Orangutan Sumatera (Pongo abelii)
19. Simakobu (Simias concolor)
20. Kakatua Kecil Jambul Kuning (Cacatua sulphurea)

Terancam punahnya berbagai spesies satwa liar tersebut salah satunya adalah akibat perburuan untuk diperdagangkan. Perdagangan ilegal satwa liar di Indonesia masih terus masif terjadi. Baca: Jual Beli Hewan Langka.

Jika hal ini terus dibiarkan, akan mengakibatkan kepunahan berbagai spesies satwa liar yang dimiliki Indonesia. Padahal Indonesia menjadi salah satu megabiodiversity, negara dengan keanekaragaman hayati terbesar di dunia.

Mari sambut Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2016 dengan tekad untuk memerangi perdagangan ilegal satwa liar. Go Wild for Life. (adv)

Narasi:
Tim Redaksi potretnews.com

Referensi dan gambar:
[1]. Humas Setdakab Siak
[2]. web.unep.org/wed

wwwwww