Persiapan Dilantik Pimpin Rokan Hilir untuk Periode Kedua, Suyatno Pakai Sepatu Lama yang Usianya Sudah 12 Tahun

Persiapan Dilantik Pimpin Rokan Hilir untuk Periode Kedua, Suyatno Pakai Sepatu Lama yang Usianya Sudah 12 Tahun

Suyatno-Jamiludin dalam sebuah acara, beberapa waktu lalu.

Rabu, 08 Juni 2016 10:05 WIB
PEKANBARU, POTRETNEWS.com - Ada yang menarik dalam prosesi pelantikan Bupati dan Wakil Bupati Terpilih Rokan Hilir periode 2016-2021, Suyatno-Jamiludin, yang rencananya digelar pagi ini, Rabu (8/6/2016) pukul 09.30 WIB di Balai Serindit Gedung Daerah, Pekanbaru. Pasalnya, Suyatno masih akan memakai sepatu lamanya yang sudah berusia 12 tahun. "Saya cuma ganti baju saja. Kalau sepatu sama kopiahnya masih pakai yang lama, usianya sudah 12 tahun," ujar Suyatno saat ditemui di sela-sela cara gladi bersih pelantikan di Gedung Daerah, Jl Diponegoro, Pekanbaru, Selasa (7/6/2016) malam.

Sementara untuk baju sendiri, lanjut Suyatno, harus yang baru. Itu karena baju lamanya sudah tidak muat lagi. "Sudah sempit sekali, makanya bikin yang baru,” ujar Suyatno.

Seragam lamanya sebagai kepala daerah memiliki nilai sejarah tersendiri bagi Suyatno. Karena pertama kali dipakainya pada 2005 lalu, sebagai Wakil Bupati Rokan Hilir hingga dua periode mendampingi Annas Maamun. Setelah Annas Maamun terpilih dan dilantik sebagai Gubernur Riau, ia otomatis naik sebagai Bupati Rokan Hilir.

Suyatno mempertahankan posisi itu setelah menang di Pilkada Rokan Hilir yang digelar serentak dengan daerah-daerah lainnya di Tanah Air, awal Desember 2015 lalu.

Pelantikan Suyatno- Jamiludin akan dipimpin langsung oleh Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman. "Prosesi pelantikan sama dengan kepala daerah sebelumnya, digelar di Gedung daerah," ujar Asisten I Setdaprov Riau Ahmadsyah Harrofie kepada Tribun, Senin (6/6/2016) lalu.

Undangan yang disebar tidak banyak, sesuai kapasitas ruangan Balai Serindit, yakni 400 orang. Baik untuk tamu dari Rokan Hilir, termasuk keluarga Suyatno dan Jamiludin, maupun para tamu undangan dari Pemprov Riau.

Yang membedakan pelantikan Suyatno-Jamiludin dengan tujuh pasangan kepala daerah lainnya di Riau hasil Pilkada serentak 2015 adalah waktunya. Yakni digelar di tengah suasana puasa Ramadan 1437 Hijriah. Sehingga, pelantikan Suyatno-Jamiludin akan lebih hemat. Tak perlu konsumsi.

Bagi Suyatno, pelantikan dirinya saat Ramadan merupakan sebuah berkah. Dilantik di bulan yang penuh berkah. Meskipun itu hanya kebetulan belaka. "Pertama rasa syukur saya panjatkan ke hadirat Allah Swt, saya akan dilantik di bulan yang penuh berkah. Ini bukan disengaja, ini kebetulan sekali,” jelasnya.

Setelah dilantik hari ini, Suyatno akan melakukan konsolidasi di antara seluruh elemen masyarakat di Rokan Hilir. Tidak ada lagi namanya kubu-kubuan seperti saat Pilkada. "Sekarang yang penting bagaimana bersama-sama memajukan Rohil. Untuk mencapai itu, harus didukung semua lini. Semua elemen masyarakat harus bersatu," ucapnya.

"Saya juga mengharapkan jangan sampai program di APBD menyimpang dari visi dan misi kita. Jangan keluar dari sana. Tentunya kami ingin ajak kerjasama semua di Rohil,"jelasnya.

Saat disinggung mengenai sosok wakilnya, Jamiludin, dia menyebutnya sebagai sosok yang tepat dalam mendampinginya memimpin Rokan Hilir. "Beliau itu sosok familiar, tahu apa tugas bupati dan wakil bupati. Kita jalani sesuai undang-undang. Yang penting selalu berkoordinasi," paparnya.

Dia yakin mereka tidak akan pecah kongsi di tengah perjalanan, seperti banyak terjadi di daerah lain. "Bila mana di pertengahan jalan terjadi cekcok, apa kata rakyat? Malu kita. Rakyat minta kita emban amanah, bukan berkelahi. Harus sama-sama pergi dan sama-sama kembali," tuturnya.

Suyatno mencontohkan saat dirinya mendampingi Annas Maamun selama dua periode. Tidak pernah terjadi cekcok karena tahu tugas masing-masing.

Prosesi gladi bersih tadi malam berjalan dengan lancar. Suyatnoyang malam itu menggunakan baju putih dan memakai peci putih terlihat serius menjalani prosesi bersama Jamiludin. ***

Editor:
Mukhlis

Sumber:
Tribunpekanbaru.com

wwwwww