Home > Berita > Inhil

Herinaldi Prediksi Incumbent Bakal Kesulitan Dapatkan Dukungan Parpol di Pilkada Inhil 2018, Berikut Analisanya

Rabu, 30 Maret 2016 11:38 WIB
Yusuf
herinaldi-prediksi-incumbent-bakal-kesulitan-dapatkan-dukungan-parpol-di-pilkada-inhil-2018-berikutHerinaldi, mantan Anggota DPRD Kabupaten Indragiri Hilir Periode 1999-2004.
TEMBILAHAN, POTRETNEWS.com - HM Wardan terancam tidak mendapat dukungan parpol pada Pilkada Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), Riau tahun 2018. Indikasi itu makin terlihat dengan manuver parpol belakangan ini, karena mereka lebih mengutamakan untuk mengusung kader sendiri. Analisis tersebut disampaikan Herinaldi, mantan anggota DPRD Inhil periode 1999-2004 kepada media ini, Selasa, (29/3/2016). Dia menyebut, kondisi itu dipersulit dengan komunikasi dirinya yang tidak terlalu baik dengan pimpinan parpol selama ini.

"HM Wardan bukan berasal dari parpol, saat menjabati bupati tidak berusaha untuk menjadi ketua partai, kecuali belakangan ini coba merebut Golkar. Makanya, di legislatif Wardan sering jadi ’bulan-bulanan’ mereka," ujarnya.

Ia mencatat lima besar partai pemenang Pemilu di Inhil sudah ada jagoan sendiri. Misalnya PKB, jauh hari Ketua DPC Dani M Nursalam sudah mengeluarkan pernyataan akan mengusung kader sendiri. Sejauh ini nama yang mencuat adalah Abdul Wahid dan Dani sendiri.

Sementara itu Golkar kemungkinan juga sulit untuk kembali mendukung. Baru coba untuk merebut Ketua DPD Golkar Inhil, gejolak sudah sedemikan kuat karena sebagian besar PK kecamatan menolak untuk dipimpin HM Wardan. Tentunya riskan sekali kalau Golkar tetap ingin mengusung.

Begitu juga dengan PDIP. Meskinya sebelumnya bersaman PAN, PKS dan Golkar mereka adalah partai pengusung Wardan, 2018 hampir pasti mereka tidak sejalan. PDIP dengan tegas telah mengatakan siap untuk mendukung kader sendiri.

"Retaknya hubungan mereka, dikarenakan banyak komitmen yang dijanjikan saat PDIP mengusung yang tidak terealisasi. Hal itu menyebabkan kader partai sangat kecewa," ujar Herinaldi.

Sementara itu Demokrat sudah pasti akan mengusung H Syamsudin Uti. Rasa penasaran yang bersangkutan untuk menjadi bupati sangat tinggi, meski sudah dua kali kalah. Lewat jalur KONI, ia intens turun ke pelosok desa di Inhil.

Sedangkan PPP, kemungkinan kali tidak mencoba untuk mengusung kader sendiri. Pasca-bagian mereka kalah pada pilkada kemarin, PPP tidak mampu memunculkan tokoh yang siap bersaing. "PPP akan merapat ke salah satu jago yang diusung empat partai tadi," tuturnya.

Herinaldi melanjutkan, memang masih ada partai yang memiliki kursi di legislatif, seperti PAN, PKS, Nasdem, PBB, Hanura dan Gerindra. Kalau memang mampu dirangkul seluruhnya, lebih dari cukup untuk mengusung Wardan.

"Kelemahan Wardan selama ini kurang mampu menjalin komunikasi. Makanya di legislatif dia sering jadi bulan-bulanan anggota dewan," ujarnya. ***

Kategori : Inhil, Politik
wwwwww