Biaya Penyeberangan di Mentawai Rohul Mencekik Leher

ROKANHULU, POTRETNEWS.com - Pasca-putusnya jembatan Sungai Mentawai yang merupakan penghubung Jalan Provinsi di Desa Cimpang Kiri-Kanan Kecamatan Rokan IV Koto, Rokan Hulu (Rohul), Riau, beberapa waktu lalu, masyarakat terpaksa menyeberang menggunakan rakit yang disediakan BPBD Rohul. Namun sayang, besarnya tarif yang dikenakan pengelola yang tidak lain adalah warga tempatan itu tidak sesuai dengan kesepakatan yang telah ditetapkan. Dari hasil kesepakatan, biaya penyeberangan untuk sepeda motor dikenakan biaya sebesar Rp 5.000, dan jika menggunakan keranjang gandeng maka tarifnya adalah Rp 10.000.

Kenyataannya, untuk sepeda motor dikenakan biaya sebesar Rp 10.000, sehingga biaya itu sangat dikeluhkan warga masyarakat pengguna jasa rakit penyeberangan itu. Apalagi bagi anak sekolah yang menggunakan sepeda motor.

Adapun kesepakatan yang dilakukan pada saat itu adalah, satu sepeda motor Rp 5.000, bawa keranjang Rp 10.000/trip, Ongkos barang Rp 80.000/ton khusus sawit, Rp.120.000/ton dan ada juga fee untuk desa 500.000 setiap tanggal 15 terhitung bulan April tahun 2015 dan apabila rakit ada kerusakan atau tidak layak pakai, pihak pemdes yang membiayai.

"Tapi kesepakatan itu dilanggar oleh pengelola dengan mengutip di atas kesepakatan, sehingga kami masyarakat merasa dirugikan apa lagi anak sekolah kami yang setiap harinya lewat penyebrangan di Sungai Mentawai yang kami nilai sangat besar dari kesepakatan awal," kata salah satu warga yang enggan ditulis namanya di media Sabtu (25/3/2016).

Dari informasi yang dihimpun, masyarakat mengatakan bahwa dana Rp 500.000 yang disepakati untuk desa, masyarakat mengaku tidak tidak ada disetor. Dan saat awak media mencoba konfirmasi ke kepala desa di rumahnya kades sedang dinas luar.

"Kami mengharapkan kepada pemerintah, datang, evaluasi biaya rakit penyeberangan sungai mentawai Rokan IV Koto dan tolong jembatannya di bangun, karena di sana urat nadi pertanian kami masyarakat di wilayah Cimpang Kiri - Cimpang Kanan ini," harap mereka. ***