Nyamuk Aedes Aegypti Mengganas, Bocah 5 Tahun di Pekanbaru Meninggal Diduga karena Demam Berdarah

Nyamuk Aedes Aegypti Mengganas, Bocah 5 Tahun di Pekanbaru Meninggal Diduga karena Demam Berdarah

Ilustrasi/korban meninggal diduga karena demam berdarah.

Jum'at, 05 Februari 2016 11:55 WIB
PEKANBARU, POTRETNEWS.com - Nyamuk aedes aegypti mengganas. Aulia, bocah 5 tahun yang merupakan putri dari pasangan Teti dan Rahmat warga Jalan Paus Gang Al Azhar RT 05 RW 07, Kelurahan Tengkerang Barat Kecamatan Marpoyan Damai Kota Pekanbaru, diduga meninggal karena penyakit demam berdarah dengue (DBD) yang ditularkan melalui gigitan nyamuk ini. Menurut Ketua RT 05 Irma Yuliza, awalnya warganya itu mengalami demam panas dan dilarikan ke bidan terdekat. Setelah itu, Aulia sempat ke sekolah seminggu, namun belakangan, Aulia kembali demam dan dilarikan ke RS Annisa.

"Sempat dirawat di RS Annisa sekira 3 hari, dan beberapa kali melakukan cek darah dan hasilnya positif kena DBD. Namun pada saat di RS annisa tidak ada perubahan. Lalu dilarikan ke RS Awal Bros Sudirman. Dirawat di RS Awal Bros sekira seharian aja dan kemarin (Kamis, red) sore sekira pukul 16.30 WIB, Aulia dinyatakan meninggal. Pada pukul 18.00 WIB baru bisa dibawang pulang ke rumah," terang Irma, Jumat (4/2/2016).

Saat di rumah korban, lanjut Irma, warga berinisiatif untuk melakukan doa bersama dan setelah Salat Maghrib, keluarga almarhumah Aulia langsung membawa jenazah pulang ke kampung halaman di Pasaman Sumatra Barat untuk segera dikembumikan.

Selaku Ketua RT 05 yang baru dua bulan menjabat di lingkungan tersebut, Irma turut prihatin dengan musibah yang menimpa keluarga korban. Kondisi keluarga sekitar termasuk keluarga Teti dan Rahma tergolong keluarga yang kurang mampu.

"Sangat prihatin sekali atas musibah ini, karena kita lihat penanganan dari pihak keluarga juga lama. Dokter mengatakan bahwa Aulia di stadium 4, sehingga mengalami pecah pembuluh darah. Saat saya jeguk, memang masih terlihat keluar darah dari hidungnya, kita ngerti juga dengan kondisi keluarganya, namun warga sekitar tidak lepas tangan, membantu seikhlasnya," katanya.

Ketika disinggung terhadap perhatian dari intansi atau dinas terkait seperti Dinas Kesehatan, memang dikeluhkannya lamban, bahkan setelah sebulan yang lewat sempat dilakukan pengasapan biasa dan hari ini baru dilakukan fogging.

"Selama ini fogging ngak ada. Baru hari ini dilakukan. Kita sangat sayangkan juga lambannya penanganan dan pencegahan dari dinas terkait. Katanya memang dipakai jadwal, tapikan setidaknya tahu mana yang harus diutamakan," imbuhnya.

Untuk itu, dia sangat berharap tidak ada lagi koraban-korban DBD yang berjatuhan, dan pihak Diskes diharapkan lebih proaktif lagi dalam melakukan tindakan antisipasi DBD kepada warga. ***

(Akham Sophian)
Kategori : Peristiwa, Pekanbaru
Sumber:Halloriau.com
wwwwww