Pilu nan Haru… Kehilangan 2 Tangan akibat Kecelakaan Kerja, Adi Prasetyo Kumandangkan Iqamat ke Telinga Bayinya yang Baru Lahir via Handphone

Pilu nan Haru… Kehilangan 2 Tangan akibat Kecelakaan Kerja, Adi Prasetyo Kumandangkan Iqamat ke Telinga Bayinya yang Baru Lahir via Handphone

Putri pertama pasangan Adi Prsetyo dan Juriyah saat keluar dari ruang operasi (foto: goriau.com)

Minggu, 03 Januari 2016 23:18 WIB
PEKANBARU, POTRETNEWS.com - Sekira pukul 22.29 WIB tadi, Juriyah, istri korban kecelakaan kerja hingga berakibat kedua tangannya putus, Adi Prasetyo, melahirkan anak pertamanya berjenis kelamin perempuan dengan berat 3,3 kg dan panjang 50 Cm, melalui proses operasi caesar, Minggu (03/01/2016) di Rumah Sakit Annisa Pekanbaru. Namun, Adi Prasetyo tidak bisa merasakan langsung kebahagiaan itu apalagi memeluk dan menggendong buah hatinya. Dia hanya terbaring lemas di rumah Ponimin, menangis haru dan tak henti-hentinya berdoa bersyukur kepada Yang Mahakuasa.

Untuk proses iqamat hanya bisa ia lakukan melalui handphone, karena jarak yang memisahkan mereka. Kelahiran putri pertamanya ini termasuk memakan waktu yang cukup panjang karena Juriyah sudah dilarikan terlebih dahulu ke Klinik Rumah Zakat Jalan Nenas Pekanbaru sekira pukul 13.00 WIB.

Namun setelah menunggu status buka empat, bidan Klinik Rumah Zakat menyarankan agar dilakukan operasi dan dirujuk ke RS Annisa sekira pukul 19.00 WIB. Rasa syukur dipanjatkan semua yang hadir baik dari media, tetangga maupun dari pihak keluarga Ponimin selaku perwakilan orang tua.

"Alhamdulilah menurut bidan bayinya sehat, orang tuanya juga sehat, jenis kelaminya perempuan," tutur istri Ponimin yang mendampingi proses persalinan.

Sementara pihak rumah sakit masih belum mengizinkan awak media yang sedari siang mengikuti perkembangan proses kelahiran putri pertama pasangan Adi Prasetyo dan Juriyah tersebut.

Rasa syukur juga dirasakan Ponimin selaku perwakilan dari keluarga dan yang saat ini menampung pasangan suami istri tersebut.

"Saya bersyukur karena sudah lahir anaknya, mudah-mudahan harapan saya bisa cepat dibawa pulang, biar bapaknya juga bisa melihat dan merasakan kebahagiaan yang sama. Menurut informasi bidan katanya harus menginap terlebih dahulu sekira empat hari," ujarnya. ***

(Mukhlis)
Kategori : Pekanbaru, Peristiwa
Sumber:GoRiau.com
wwwwww