Home > Berita > Inhil

Mengintip Destinasi Wisata yang Menawan dan Tersembunyi dari Indragiri Hilir

Mengintip Destinasi Wisata yang Menawan dan Tersembunyi dari Indragiri Hilir

Burung migrasi yang biasanya singgah di Danau Mablu. Sayang, kerusakan lingkungan menyebabkan burung tersebut tidak datang lagi ke danau ini.

Jum'at, 25 Desember 2015 16:06 WIB
Muhammad Yusuf
TEMBILAHAN, POTRETNEWS.com - Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), Riau, memiliki karakteristik alam yang cukup unik. Inhil Bagian Utara, maupun Inhil Bagian Tengah merupakan kawasan pesisir yang banyak yang sebagian besar wilayahnya adalah perairan. Begitu juga dengan Inhil Bagian Selatan, Kecuali Kecamatan Kemuning yang merupakan dataran tinggi perbukitan. Kondisi itu menjadikan Kabupaten Indragiri Hilir kaya akan potensi objek wisata. Mulai dari wisata alam perbukitan, wisata air seperti pantai dan danau, wisata religi yang terdapat di Kecamatan Kuala Indragiri, maupun wisata perkebunan, karena Inhil memiliki lahan perkebunan kelapa dalam terluas di Indonesia.

Harus diakui, kekayaan objek wisata yang dimiliki belum memberikan kontribusi yang positif, baik untuk masyarakat tempatan, maupun buat daerah. Hal itu tidak terlepas sistem pendukung dan pengelolaan yang belum maksimal.

Saat ini potensi objek wisata yang dimiliki tidak dilengkapi sarana penunjang yang memadai. Seperti minimnya jalur transportasi, penginapan, maupun sarana pendukung lainnya.

Selain itu, promosi juga masih minim. Sehingga keindahan panorama alam, hanya diketahui oleh orang Inhil. Untuk itu, ke depan Pemkab Inhil mulai memikirkan cara pengelolaam objek wisata tersebut dengan baik. Berikut beberapa destinasi wisata yang bisa menjadi alternatif buat Anda;

Danau Mablu dan Wisata Religi Syekh Abdurrahman Siddiq
Salah satu objek wisata yang menjadi andalan Kabupaten Indragiri Hilir adalah Danau Mablu. Danau yang berada di Desa Sungai Bela, Kecamatan Kuala Indragiri, memiliki bermacam kekayaan flora dan fauna.

Khusus untuk burung, kabarnya, burung-burung tersebut adalah burung migrasi dari berbagai kawasan di belahan dunia, dan hanya sekali setahun mereka akan singgah di sana.

https://www.potretnews.com/assets/imgbank/25122015/potretnewscom_vxbeu_172.jpg
Pohon nibung, salah satu pohon yang terdapat di Danau Mablu. Kalau tidak dijaga, kerusakan lingkungan hanya meninggalkan sejarah akan keindahan danau ini.

	https://www.potretnews.com/assets/imgbank/25122015/potretnewscom_29eed_173.jpg
Inilah makam berikut foto Syekh Abdurrahman Siddiq Al-Banjari. (foto: cinta-wali.blogspot.com)

Selain itu, danau tersebut juga terdapat jenis ular. Masyarakat setempat biasanya menamakan ular bakau. Ular tersebut akan sangat mudah ditemukan, bergelantungan di atas pepohonan yang ada di kawasan danau.

Ditambah keindahan flora disana yang menjadikan kawasan tersebut punya ciri khas tersendiri yang menambah keindahan panorama alam Danau Mablu.

Sayangnya keberadaan Danau Mablu sempat terancam. Semua itu tidak terlepas oleh keserakahan pihak tertentu yang memberikan perizinan untuk perkebunan kelapa sawit di kawasan tersebut.

Dalam rangka menyelamatkan keberadaan danau Mablu, Pemkab Inhil bersama DPRD telah membuat kesepakatan menjadikan dan mengembangkan sebagai Kawasan Taman Hutan Rakyat (Tahura).

Pernyataan tersebut disampaikan oleh Bupati Inhil Drs HM Wardan melalui Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disporabudpar) H Rudiansyah, baru-baru ini.

Langkah pengembangan kawasan Danau Mablu sebagai tahura ini lanjut Rudiansyah merupakan upaya menyelamatkan dan melestarikan keanekaragaman flora dan fauna yang terdapat di dalam kawasan tersebut.

”Pada musim-musim tertentu kita tahu kawasan itu banyak didatangi burung-burung dari benua lain. Ditambah lagi buaya yang ada di sekitar danau. Tentu ini merupakan keindahan yang sangat asri,” jelasnya.

Objek wisata lainnya di Kecamatan Kuindra adalah wisata religi. Keberadaan objek wisata ini tidak terlepas dari peran ulama besar. Pada akhir abad ke 19, di Sapat hidup seorang mantan Penasehat Kerajaan Indragiri, Syekh Abdurrahman Siddiq yang wafat pada tahun 1939 dan dimakamkan di Hidayat, tidak jauh dari Sapat.

Semasa hidupnya, Syekh Abdurrahman Siddiq Al-Banjari, salah satu tokoh sentral penyebar agama Islam yang kharismatik setingkat dengan wali. Di Indragiri Hilir dan kawasan sekitarnya, muridnya tersebar, bahkan hingga ke Malaysia, Brunai Darussalam dan Singapura. Sampai saat ini makamnya setiap hari selalu diziarahi oleh warga dari berbagai wilayah.

Tokoh ini, selain dikenal ulama besar juga dikenal sebagai sastrawan Islam yang andal. Salah satu syair karyanya yang sering dipakai sebagai media dakwah sampai sekarang adalah "Khabar Hari Kiamat".

Selain wisata religi, Kecamatan Kuindra menyuguhkan objek wisata berupa atraksi budaya Suku Laut. Melihat melihat mereka beramai-ramai dengan lincahnya menggunakan sepotong papan meluncur di permukaan lumpur sambil mengumpulkan kerang segar yang sebagian untuk dimakan dan sebagian dijual ke pasar adalah pemandangan unik.

Sebagai masyarakat nelayan, tradisi ini merupakan mata pencaharian mereka dan sudah dilakukan sejak berabad-abad yang lalu. Selain itu di Kuindra, masyarakat Suku Laut juga banyak ditemui di Kecamatan Concong, pemekaran dari Kuindra.

https://www.potretnews.com/assets/imgbank/25122015/potretnewscom_tlb5k_171.jpg
Air Terjun 86. (foto: riau.go.id)

Air Terjun 86 dan Bukit Berbunga
Di Desa Selensen terdapat sebuah shelter dengan pemandangan sekelilingnya yang indah berupa bangunan rumah adat melayu yang juga dinamakan Pesanggrahan.

Di sana ada air terjun yang mempunyai ketinggian 50 meter ini dinamakan Air Terjun 86 karena lokasinya terletak di kilometer 86 jalan raya Lintas Timur Sumatera. Obyek wisata ini dapat dicapai melalui perjalanan sejauh 14 Km melewati jalan tanah dengan mengendarai sepeda motor atau jeep

Obyek wisata bukit berbunga yang sejuk sering kali diselimuti kabut tebal, di puncaknya terdapat camping ground. Panorama alam dan perkampungan di sekitar kaki bukit dapat terlihat dari sisi tebing bukit yang berupa singkapan. Jalan setapak untuk mencapai puncaknya cukup berliku dan cenderung terjal, sangat cocok untuk pencinta alam dan pengunjung yang menyukai cross country. Terletak di selatan Desa Batu Ampar, 4 Km dari Selensen, ibu kota kecmatan Kemuning.

Selain itu di kecamatan Kemuning ini terdapat obyek menarik lainnya untuk dikunjungi seperti Air Terjun Tembulun Rusa, Air Terjun Selensen Salak, Goa Batu Leman, Taman Nasional Bukit Tiga Puluh dan atraksi wisata Arung Jeram Sungai Ngibul.

Objek Wisata di Pulau Burung
Kecamatan Pulau Burung daerah terluar di pesisir utara dan berbatasan langsung dengan Provinsi Kepri, dikenal sebagai pulau berkanal. Kanal yang sengaja dibuat untuk trio tata air perkebunan bisa dikelilingi dengan memakai perahu motor.

Kita akan disuguhi keindahan alam perkebunan kelapa, nenas, tambak ikan dan udang, sambil mencicipi makanan dan minuman yang merupakan hasil perkebunan. Hingga waktu rasanya pendek untuk menikmati keseluruhan panorama alam yang disuguhkan.

Selain itu masih ada objek wisata di Kecamatan Pulau Burung, tepatnya di Desa Sungai Danai, yakni Pantai Sesai. Dari ibu kota kecamatan dapat dicapai dalam 20 menit perjalanan menggunakan speed boat. Atau jika dari arah Kota Tanjungbatu (Kepri) hanya memakan waktu 15 menit.

Masih ada lagi objek wisata lainnya, Bukit Api Panjang yang tingginya mencapai 60 meter. Dari atas bukit, ke arah timur laut terlihat pemandangan pulau-pulau yang merupakan bagian dari kabupaten di Kepulauan Riau.

Dalam hutan bukit masih banyak ditemukan pohon nibung (Oncosperma Tigilarium ), sejenis palem liar yang saat ini sudah jarang ditemukan.Di kaki bukit sebelah utara terdapat sebuah goa yang dihuni ribuan kelelawar. Oleh penduduk sekitar, goa tersebut dinamakan Goa Api Panjang.

Lokasi Bukit Api Panjang dicapai dengan naik speedboat selama 15 menit dari ibu kota Kecamatan Pulau Burung melalui hutan mangrove yang lebat, kemudian dilanjutkan berjalan kaki sejauh 1,5 Km melalui perkebunan kelapa yang sudah tidak terpakai lagi

Objek lain yang kondisi alamnya mirip dengan Bukit Api Panjang di kecamatan Pulau Burung adalah Bukit Sari Intan dan Bukit Sari Gunung. Bukit Sari Gunung mempunyai keunikan, selain masih banyak pantangan yang harus dipatuhi, pengunjung yang mempunyai peruntungan bagus, bisa menemukan bongkahan batu intan di sekitar puncak bukit ini.

Pantai Tertitip dan Danau Tagaraja
Ibu Kota Kecamatan Kateman, Sungai Guntung adalah salah satu kota pesisir yang cukup ramai di Kabupaten Indragiri Hilir karena letaknya yang strategis berada di lintas transportasi dari Indragiri Hilir ke arah Kepulauan Riau. Untuk mencapai Sungai Guntung, dari Tembilahan diperlukan waktu 3 jam perjalanan dengan speedboat yang rutenya ada setiap hari.

Pantai Tertitip yang berpasir putih hanya berjarak tempuh 5 menit dengan perahu motor dari pelabuhan Sungai Guntung. Pada hari libur selalu ramai dikunjungi oleh masyarakat. Ceritanya dahulu danau ini bernama Kolam Raja, dipakai sebagai tempat pemandian dan sumber air bersih untuk kebutuhan Kerajaan Kateman.

Di dasar danau ini terdapat aliran sungai bawah tanah yang menghubungkan Danau Tagaraja dengan laut yang menyebabkan permukaan danau ikut naik jika laut sedang pasang naik, begitu pula sebaliknya. Jarak Danau Tagaraja ini hanya 4 KM dari kota Sungai Guntung, bisa ditempuh dengan memakai sepeda motor pribadi atau menumpang ojek.

https://www.potretnews.com/assets/imgbank/25122015/potretnewscom_dygnw_170.jpg
Pantai Solop yang akhirnya menjadi judul lagu dinyanyikan mantan Gubernur Riau HM Rusli Zainal. (foto: ardiansyahjulor.blogspot.com)

Pantai Solop Pulau Cawan
Pantai Solop merupakan salah satu obyek wisata pantai/bahari yang terdapat di Kecamatan Mandah. Kawasan ini memiliki pantai yang unik, yaitu mempunyai ciri khas tersendiri dibandingkan dengan pantai-pantai yang ada di dunia, keunikannya adalah terdapat kawasan rawa / lumpur berpasir putih dari kulit kerang-kerangan yang dibawa ombak ke daratan pantai.

Keberadaan Pantai Solop cukup strategis yakni di jalur pelayaran Tembilahan - Pulau Batam. Keindahan Pantai Solop, terdapatnya pulau-pulau kecil di depan pantai dan di sini juga juga dapat dinikmati pemandangan matahari terbenam di waktu sore.

Saat Inhil masih dipimpin oleh HM Rusli Zainal, maupun ketika yang bersangkutan menjadi Gubernur Riau, keberadaan pantai ini semakin populer. Bahkan saat itu, untuk melambangkan keindahan pantai ini dibuatkan sebuah lagu yang dinyanyikan langsung oleh HM Rusli Zainal dengan judul "Pantai Solop".

https://www.potretnews.com/assets/imgbank/25122015/potretnewscom_hgkgh_169.jpg
Salah satu pemandangan warga Inhil memancing di Jembatan Kuala Getek. Jembatan yang menghubungkan Tembilahan dengan Kecamatan Batang Tuaka.

Wisata Memancing
Sebagai daerah pesisir Inhil sangat kaya akan biodata hayati, terutama ikan air asin, payau dan air tawar. Potensi ini menjadikan Inhil sebagau surga bagi pencinta mancing mania.

Biasanya pada hari libur, akan mudah kita temukan pemancing lokal yang beraktivitas. Ada yang pergi memancing ke laut seperi ke Sungai Bela, Kuala Enok Kuindra dengan menggunakan perahu motor, maupun mereka yang memancing di daerah yang bisa ditempuh dengan kenderaan darar seperti Kecamatan Batang Tuaka, Sungai Salak, Kempas, Enok, GAS dan Gaung, termasuk di Tembilahan sendiri.

Makanya lima tahun belakangan bisnis dari sektor ini sangat menjanjikan. Peralatan untuk memancing laku keras, terutama pada hari libur.

Ikan yang didapat biasanya beraneka jenis. Seperti ikan sembilang, udang galah, ikan gabus sepat siam, termasuk juga ikan toman, patin dan ikan tapah.

Hanya saja akibat eksploitasi besar-besaran, termasuk menggunakan bahan berbahaya, potensi ikan makin berkurang. Terutama ikan tapah, paten, toman, termasuk juga udang galah populasi juga makin berkurang. Kalau memang tidak dilakukan pengawasan dan pembinaan dari pihak terkai, ke depan potensi itu hanya tinggal cerita. ***

Kategori : Inhil, Umum
wwwwww