LONDON, KOMPAS.com - Media asal Inggris,
The Independent dan
Independent on Sunday, secara resmi meninggalkan edisi cetak pada Maret 2016 mendatang. Selanjutnya, media tersebut hanya hadir dalam versi online.ESI Media, perusahaan yang menaungi
The Independent, menyatakan, seiring dengan bergesernya edisi cetak ke edisi online, maka akan ada pemangkasan karyawan pula. Namun, ESI Media menawarkan 25 pekerjaan baru di bidang konten digital."Keputusan ini untuk mempertahankan brand
The Independent dan memungkinkan kami untuk terus berinvestasi di konten editorial berkualitas tinggi yang menarik lebih banyak pembaca ke platform online kami," kata pemilik ESI Media, Evgeny Lebedev.Edisi cetak
The Independent yang terakhir akan terbit pada Sabtu, 26 Maret 2016. Sementara itu, edisi terakhir
Independent on Sunday akan terbit pada 20 Maret 2016.
The Independent didirikan tahun 1986 silam. Akan tetapi, angka sirkulasi per Desember 2015 menunjukkan rata-rata oplah per hari hanya mencapai 56.074 eksemplar.Angka tersebut jauh di bawah penjualan pesaingnya di bisnis surat kabar nasional Inggris. Misalnya saja, surat kabar
The Sun meraup oplah 1,8 eksemplar dan
The Guardian mencapai 166.000 eksemplar.Pada masa-masa awal berdirinya, oplah
The Independent pernah mencapai puncaknya, yakni 428.000 eksemplar per hari. Namun, 25 tahun kemudian, oplah pada hari kerja hanya mencapai kisaran 28.000.Di Inggris, perbincangan menyoal "senja kala" media cetak sudah lama bergulir, dikaitkan dengan pesatnya industri konten digital.Dengan demikian, pamitnya
The Independent dari edisi cetak ke edisi online bukan hal yang mengagetkan publik.Senja kala media cetak ini juga menyebabkan majalah khusus pria, FHM, berhenti terbit. Setelah 31 tahun, FHM menerbitkan edisi perpisahan, Kamis (7/1/2016), dengan sampul foto Holly Willoughby, seorang presenter televisi asal Inggris. ***
Sumber: Kompas.comEditor:Akham Sophian
loading...