Lokasi Penemuan Mortir Sepanjang Hampir 2 Meter Ternyata di Kompleks Perkantoran Wali Kota Pekanbaru

Lokasi Penemuan Mortir Sepanjang Hampir 2 Meter Ternyata di Kompleks Perkantoran Wali Kota Pekanbaru

Kapolsek Tenayanraya Kompol Hanafi mengukur panjang mortir yang ditemukan di Kompleks Perkantoran Wali Kota Pekanbaru.

Sabtu, 14 Maret 2020 10:32 WIB

PEKANBARU, POTRETNEWS.com — Lokasi persis ditemukannya mortar (senjata artileri) sepanjang hampir 2 meter (175 centi meter) dengan berat kira-kira 100 kilogram pada Kamis (12/3/2020) siang ternyata di Kompleks Perkantoran Wali Kota Pekanbaru, Riau, di Kecamatan Tenayanraya.

Dikutip dari liputan6.com, peluru berdaya ledak besar itu ditemukan pekerja pemasangan pipa jaringan pembangkit listrik tenaga gas (PLTG), pada kedalaman 30 centimeter.

Kapolsek Tenayanraya Komisaris Polisi Muhammad Hanafi mengatakan, benda diduga peluru artileri itu kondisinya sudah berkarat dan diduga tak aktif lagi.

Pihak Polsek Tenayanraya, lanjut Hanafi, segera berkoordinasi dengan pihak TNI AU untuk mengevakuasi bom itu. Pada Kamis, peluru itu sudah diangkat dari lokasi untuk diperiksa lebih lanjut.

Dijelaskan Muhammad Hanafi, peluru berukuran besar itu ditemukan Kamis siang, saat pekerja pemasang pipa menggali tanah memakai alat berat. ”Lokasi persisnya di Kompleks Perkantoran Wali Kota Pekanbaru,'' ucap Hanafi.

Saat melakukan penggalian, sambungnya, ujung alat penggali membentur benda keras dan sulit ditarik ke atas. Beberapa pekerja di lokasi langsung mengecek dan terlihatlah benda seperti peluru berukuran besar.

Karena khawatir benda itu akan meledak, seorang pekerja menghubungi Kapolsek Tenayanraya. Setelah mendapat informasi, Hanafi lalu berangkat bersama kanit reskrim dan beberapa personel polsek lainnya ke lokasi.

”Kebetulan nomor HP saya ada di salah satu pekerja di sana,'' ucap Hanafi. Tiba di lokasi, aparat polsek dibantu pekerja mengeluarkan peluru itu dari dalam tanah, lalu diletakkan di atas rumput. Panjang benda itu mencapai 175 centimeter. ”Beratnya ditaksir lebih dari 100 kilogram,'' sebut Hanafi.

Warga sekitar menuturkan, lokasi itu pada tahun 1980 pernah dijadikan lokasi latihan perang TNI AU. Karena itu, Hanafi menghubungi pihak TNI AU.

”Kami koordinasi dengan personel dari TNI AU, Letkol Ali. Katanya itu sudah tidak aktif tapi nanti akan diperiksa lagi untuk kepastiannya,” pungkad Hanafi. ***

Berita ini telah terbit di liputan6.com.

Editor:
Akham Sophian

Kategori : Pekanbaru, Umum
wwwwww