Hutama Karya Heran Proyek Tol Padang-Pekanbaru Tersendat, padahal Daerah Lain di Sumatera Relatif Cepat

Hutama Karya Heran Proyek Tol Padang-Pekanbaru Tersendat, padahal Daerah Lain di Sumatera Relatif Cepat

Foto udara pembangunan konstruksi jalan tol Padang-Sicincin di Km 25 jalan bypass Padangpariaman, Sumbar, Senin (3/2/2020). (ANTARA)

Sabtu, 29 Februari 2020 12:26 WIB

JAKARTA, POTRETNEWS.com — Pembangunan tol Trans- Sumatera di luar Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) relatif cepat dan nyaris tanpa masalah. Namun, tidak demikian dengan ruas Padang-Pekanbaru yang justru tersendat.

PT Hutama Karya selaku pelaksana pembangunan merasa heran dengan sulitnya melakukan pembangunan di sana. Situasi itu diakui Komisaris PT Hutama Karya Wahyu Muryadi. Dia heran dan membandingkan pembangunan jalan tol di Sumbar dengan daerah lainnya di Sumatera.

”Saat kami lakukan evaluasi pembangunan jalan tol Padang-Pekanbaru, itu untuk bisa naik sampai 5 kilometer saja susahnya minta ampun. Sampai berkali-kali rapat tetap tak bergerak,” kata Wahyu Muryadi dilansir dari Antara, Jumat (28/2/2020).

Wahyu Muryadi menyebut, saat ini pemerintah tengah membangun jalan tol Trans Sumatera dengan panjang 2.700 kilometer. Tol sepanjang itu menghubungkan daerah yang ada di Sumatera. Semua itu dalam rangka menggenjot roda ekonomi. Kata Wahyu, pembangunan jalan tol di tempat lain seperti Aceh relatif cepat dan tidak ada masalah.

”Apa pasal yang terjadi dengan pembangunan tol di Sumbar. Ini jadi pertanyaan besar. Kami ingin lebih banyak mendengar sebagai upaya menggali apa masalahnya,” kata dia.

Menurut Wahyu, kalau persoalan pembangunan jalan tol hanya soal uang, maka bisa dibicarakan. Karena, urusannya bukan tumpah darah. Ini demi kebaikan bangsa.

Sementara itu, Wakil Gubernur Sumbar Nasrul Abit menyampaikan, dari seluruh provinsi di Sumatera, tinggal di Sumbar yang belum ada jalan tol. Kehadiran Tol Trans Sumatera diharapkan agar Sumbar tidak ketinggalan dari daerah lain di Sumatera.

”Riau, Lampung, Bengkulu, Jambi, Sumatera Utara punya tol, sedangkan Sumbar tidak punya. Jangan sampai kita ketinggalan,” katanya. Menurut dia, berlarutnya proses penggantian lahan masyarakat yang terkena pembangunan tol, karena persoalan apraisal yang mematok harga terlalu rendah.

”Padahal sebelumnnya presiden, menteri dan gubernur sudah menyatakan akan diberikan ganti rugi yang layak dan wajar,” kata dia. Mantan Bupati Pesisir Selatan itu menyebut, ada banyak manfaat didapat jika Sumbar memiliki tol.

”Setiap Jumat masyarakat dari Pekanbaru datang ke Sumbar untuk berwisata, karena hanya tiga setengah jam ke Padang. Bayangkan berapa dampaknya untuk perekonomian,” pungkasnya. ***

Berita ini telah terbit di jawapos.com dengan judul ”Proyek Tol Padang-Pekanbaru, Hutama Karya: Susahnya Minta Ampun”

Editor:
Akham Sophian

Kategori : Pekanbaru, Umum
wwwwww