Home > Berita > Riau

Perusahaan Perkebunan di Riau Tembus Angka 700-an, tapi Dana CSR-nya?...

Perusahaan Perkebunan di Riau Tembus Angka 700-an, tapi Dana CSR-nya?...

Ilustrasi.

Kamis, 07 Februari 2019 08:20 WIB
PEKANBARU, POTRETNEWS.com - Keberadaan perusahaan di Riau diharapkan berkontribusi juga bagi desa sekitar wilayahnya. Menurut Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, Syariffudin, aspek manfaat itu bisa dilakukan melalui penyaluran dana CSR. ”Pendapatan desa itu kan tidak hanya bergantung kepada dana desa semata, bisa juga dari sumber lain misalkan CSR perusahaan," ungkapnya, Rabu (6/2/2019).

Saat ini, jumlah perusahaan di Riau menembus angka 700-an. Jumlah tersebut hanya dari sektor perkebunan semata. Syariffudin menambahkan sejumlah daerah di Indonesia, terutama di Kalimantan bisa memaksa perusahaan untuk menyalurkan dana CSR di desa-desa setempat.

”Lawatan kami belum lama ini ada kok daerah yang mampu mendorong perusahaan untuk menyalurkan CSR di desa setempat. Intinya tergantung inisiatif pejabat daerah masing-masing," imbuhnya.

Merujuk Direktorat Jenderal Perimbangan Kementrian Keuangan Pendapatan asli Desa, meliputi:

- Hasil usaha, hasil aset, swadaya dan partisipasi, gotong royong, dan lain-lain pendapatan asli Desa.
- Alokasi Dana Desa dari APBN.
- Bagian dari hasil pajak daerah dan retribusi daerah Kab/Kota (paling sedikit 10%).
- Alokasi dana Desa yang merupakan bagian dari dana perimbangan yang diterima Kab/Kota (minimal 10% dari Dana Perimbangan setelah dikurangi DAK).
-Bantuan keuangan dari APBD Prov dan APBD Kab/Kota.
-Hibah dan sumbangan dari pihak ketiga.
-Lain-lain pendapatan Desa yang sah.

Dikatakan Syariffudin CSR perusahaan bisa diakomodir melalui hibah dan sumbangan dari pihak ketiga. "Kalau seandainya ada jembatan yang dibangun dengan dana desa. Mestinya juga ada pembangunan fisik dari perusahaan melalui CSR," tukasnya.

Ada pun total dana desa yang dialokasikan untuk Riau pada tahu! 2018 mencapai Rp1,2 triliun. Dana tersebut umumnya banyak terserap pada sektor pembangunan fisik.

Sementara itu Wakil Ketua DPRD Riau, Kordias Pasaribu, mengatakan idealnya perusahaan memang menyalurkan dana tanggung jawab sosial di area tempatan.

”Kalau beroperasi di sini mestinya CSR juga ada untuk lingkungan setempat. Kadang kala banyak perusahaan beroperasi di Riau tapi uangnya lari ke luar negeri,tempat di mana perusahaan terdaftar dalam bursa efek," demikian Kordias. ***

Artikel ini telah tayang di gatra.com dengan judul "Perusahaan di Riau Perlu Terlibat dalam Pengembangan Desa Sekitar"

Editor:
Akham Sophian

Kategori : Riau, Umum
wwwwww