Tradisi Sema Antau dan Naghoyi; Jantung Kerbau dan Penunaian Janji kepada Harimau Sumatera di Malako Kociok
Warga di Kenegerian Malako Kociok, Riau, akan melaksanakan tradisi Sema Antau (rantau) dan Naghoyi (negeri) sebagai sebuah nazar ataupun janji karena bagian alam di hutan Rimbang Baling. (foto: liputan6.com) |
Cukup melelahkan memang karena harus naik sekitar 70 anak tangga dengan kemiringan 45 derajat. Di sana, dukun tadi langsung mencium pohon besar, sekaligus nisan kuburan milik Datuok Pagheu (pagar). Doa lalu dibacakan oleh malin atau orang yang memiliki pengetahuan tentang agama Islam.Raja dan warga turun bukit usai doa dibacakan. Beberapa orang tinggal di sana, termasuk dukun harimau, lalu meletakkan jantung kerbau di atas kuburan. Seorang tetua adat lalu mengarah ke sisi hutan sambil berseru kepada harimau sumatera yang diyakini mendiami kawasan hutan di desa itu.Tetua ini menyampaikan ada sebuah janji yang ditepati, harimau dipersilahkan mengambil jantung kerbau yang sudah disediakan. Seruan itu juga berisi agar harimau dan satwa lain penghuni hutan tidak menggangu anak kemenakan yang tiap harinya beraktivitas mencari rezeki."Jantung harimau sebagai semah negeri agar masyarakat aman selama berada di hutan, tidak diganggu, begitu juga sebaliknya masyarakat tidak akan merusak alam," terang Dody selaku tokoh pemuda di Kecamatan Kampar Kiri Hulu. ***Tulisan ini sudah tayang di liputan6.com dengan judul Jantung Kerbau dan Penunaian Janji kepada Harimau Sumatera di Malako KociokEditor:
Akham Sophian